Risiko Pasien Omicron Masuk RS Lebih Rendah

Risiko Pasien Omicron – Risiko masuk rumah sakit pada kasus Covid-19 varian Omicron jauh lebih rendah jika dibandingkan varian sebelumnya

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmidzi

Nusantarasatu.id: Risiko Pasien Omicron – Disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmidzi, bila risiko masuk rumah sakit pada kasus Covid-19 varian Omicron jauh lebih rendah jika dibandingkan varian sebelumnya. ” Kalau kita lihat data awal dari Afrika Selatan menunjukkan bahwa risiko masuk rumah sakit pada kasus Omicron jauh lebih rendah dibandingkan varian-varian sebelumnya seperti varian Beta dan Delta. “ jelasnya ketika menyampaikan Keterangan Pers ‘Kenali Omicron dan Cara Mencegahnya’ yang diikuti dari YouTube FMB9 di Jakarta.

Berdasarkan data lainnya memperlihatkan, bahwa proporsi penggunaan ruang rawat unit intensif lebih rendah pada kasus Omicron. Misalnya, perawatan di ICU hanya 5 persen dan pada perawatan healthcare hanya 8 persen. ” Kalau kita bandingkan sebelumnya itu untuk perawatan ICU bisa mencapai 22 persen,” katanya.Namun Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Ditjen P2P Kemenkes itu mengimbau masyarakat untuk tetap waspada meskipun sebagian besar gejala Omicron bersifat ringan.”Risiko sakit parah dan kematian harus tetap menjadi kewaspadaan kita. Deteksi dini menjadi penting untuk mencegah keparahan dan memutuskan rantai penularan. ” tuturnya.

Varian Omicron Dapat Capai Puncaknya Dalam Waktu 30 Hari

Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, jika studi yang dapat dipelajari dari Afrika Selatan, kasus konfirmasi Omicron dapat mencapai puncaknya dalam waktu 30 hari. Sementara pada gelombang sebelumnya, berkisar antara 66 sampai dengan 79 hari. ” Jumlah konfirmasi harian Omicron ternyata mencatat kasus konfirmasi harian 23 ribu kasus. Sementara pada gelombang berikutnya di Afrika Selatan hanya sekitar 12 ribu hingga 19 ribu kasus, termasuk pada waktu adanya varian Delta. Tetapi kalau kita melihat total kasus lebih rendah yang artinya hanya 263 ribu kalau kita bandingkan sebelumnya mencapai 477 ribu kasus. ” kata Nadia Tarmidzi.

Sedangkan untuk kasus kematian lanjutnya, puncak kasus juga jauh lebih cepat dicapai dalam 37 hari. Dimana pada gelombang sebelumnya, mencapai 71 hingga 102 hari, dan jumlah kasus kematian harian jauh lebih rendah, yaitu 64 per hari. Yang sebelumnya kematian di Afrika Selatan mencapai 297 sampai 575 kasus kematian per hari. ” Total kasus kematian juga lebih rendah 1.034 yang sebelumnya mencapai 15 ribu. Artinya kita tetap waspada karena kebutuhan perawatan rumah sakit dan kematian masih terdapat pada infeksi varian Omicron. ” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Email Anda tidak akan dishare ke siapapun

Website ini menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalan Anda. Kami berharap Anda setuju dengan hal ini, namun Anda dapat memilih untuk tidak setuju. Setuju Baca lebih lanjut

Anda Segang offline