Mentan Ajak Masyarakat Bangun Sektor Pertanian Secara Modern

Masyarakat Indonesia diajak oleh Syahrul Yasin Limpo untuk membangun sektor pertanian secara total dan modern. Masa pandemi Covid-19, terbukti tetap tumbuh

Menteri Pertanian Syahrul Yasin

Nusantarasatu.id – Masyarakat Indonesia diajak oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk membangun sektor pertanian secara total dan modern. Karena pada masa pandemi Covid-19, terbukti tetap tumbuh dan menjadi pemantik kebangkitan ekonomi nasional. ” Selama hampir dua tahun pandemi Covid-19, saat sektor lainnya mengalami pelambatan, tapi sektor pertanian tetap tumbuh. ” ujar Syahrul Yasin Limpo dalam peringatan Hari Tanah 2021 di halaman Gedung Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BBPSDLP), Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat.

Iapun berpendapat, selama pandemi Covid-19, sektor pertanian yang tetap tumbuh, diam-diam mampu menghapus air mata rakyat yang juga menghadapi turbulensi ekonomi. Dirinya menambahkan, banyak cara bisa dilakukan masyarakat untuk menghasilkan skala ekonomi yang jauh lebih besar. Adapun salah satunya yakni dengan membuat pertanian perkotaan (urban farming) yang memanfaatkan lahan kosong serta membangunnnya secara modern dan disentuh teknologi digital.

Urban farming Modern Dibangun BBSDLP Lewat Dua Konsep

Sementara urban farming dengan sentuhan teknologi digital yang dimaksudkan oleh Menteri Pertanian RI ini, adalah pertanian presisi modern yang dibangun oleh BBSDLP lewat konsep ‘indoor vertical farming’ dan ‘smart greenhouse’ dengan udara steril dan terkontrol. Sebagaimana diketahui, Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) baru saja meresmikan fasilitas pertanian presisi modern farming BBSDLP yang merupakan sistem pertanian modern guna memacu keinginan masyarakat agar mau bercocok tanam secara canggih di lahan terbatas.

Kedua konsep pertanian modern ini, diterapkan oleh BBSDLP di lingkungan kantornya di Cimanggu Kota Bogor, yaitu di gedung Puspita Farm 1 dan Puspita Farm 2. Di Gedung Puspita Farm 2 yang menerapkan konsep ‘indoor vertical farming’ ditanam sayuran seperti pakcoy, selada, dan cabai. Sedangkan di Puspita Farm 2 yang menerapkan konsep ‘smart greenhosue’, ditanam golden melon.

Lebih jauh disampaikan oleh Syahrul Yasin Limpo, konsep pertanian modern di lahan terbatas dengan udara terkontrol ini, rencananya akan dikembangkan ke seluruh pelosok daerah di tanah air. ” Makanya saya tidak setuju kalau Litbang Pertanian dipindahkan ke tempat lain. Kenapa? karena tidak ada riset dan varietas tanaman unggul tanpa penelitian. Pertanian itu bisa berkembang kalau peran Litbang optimal. ” tegasnya.

Sementara itu dikatakan oleh Kepala Balitbangtan Kementerian Pertanian, Fadjri Jufri, kebutuhan pangan pada saat pandemi Covid-19 saat ini, sangat dibutuhkan oleh masyarakat dunia.” Karena itu perlu ada inovasi yang bisa memacu produktivitas. Pertanian presisi ini menjadi semacam ‘pilot project’ pertanian masa depan. Apalagi kita sudah punya teknologi dan pengembangan varietas unggul. Semua sudah kita siapkan. ” imbuhnya.

1 Komen
  1. […] pengembangan yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian dan Pemprov Kalteng terangnya, dilakukan secara bertahap. Hal itu berkaitan dengan diperlukannya […]

Tinggalkan Balasan

Email Anda tidak akan dishare ke siapapun

Website ini menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalan Anda. Kami berharap Anda setuju dengan hal ini, namun Anda dapat memilih untuk tidak setuju. Setuju Baca lebih lanjut

Anda Segang offline