Nusantarasatu.id – Sistem kesehatan di Indonesia, diharapkan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, dapat menjadi lebih tangguh setelah terdampak pandemi Covid-19 yang berimbas pada berbagai sektor kehidupan masyarakat. ” Ini dapat dijadikan pembelajaran tentang pentingnya penguatan sistem kesehatan, agar lebih tangguh dan sekaligus menjadi pengingat bagi semua pihak, untuk tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan. ” ujar Wapres Ma’ruf Amin berada di Bandung, Jawa Barat.
Lebih jauh diingatkan oleh orang nomor dua di Indonesia tersebut, bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir. Apalagi saat ini ada beberapa varian baru dari virus SARS-CoV-2 , diantaranya Omicron, masyarakat diminta untuk tetap waspada. ” Pandemi belum berakhir, varian baru masih bermunculan, sementara kita harus bangkit dan berikhtiar agar segera pulih. ” imbuhnya.
Dan guna mencegah virus varian baru tersebut masuk ke tanah air, maka Ma’ruf Amin meminta kepada seluruh pihak untuk memperkuat dan mempercepat cakupan vaksinasi Covid-19. ” Sistem kesehatan harus kita perkuat, cakupan dan sebaran vaksinasi harus kita akselerasi. Disiplin melaksanakan protokol kesehatan harus terus kita laksanakan dan teruslah kreatif serta adaptif. ” kata Wakil Presiden RI.
Untuk Percepat Vaksinasi, Pemerintah Libatkan TNI dan Polri
Pada kesempatan inipun Ma’ruf Amin menerangkan, dalam upaya mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di berbagai daerah, Pemerintah tidak hanya bergantung pada petugas kesehatan dari dinas kesehatan (dinkes). Melainkan, pemerintah juga akan melibatkan jajaran anggota TNI, Polri, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) maupun organisasi kemasyarakatan (ormas) untuk mempercepat vaksinasi Covid-19. ” Itu akan kami perbanyak terutama di daerah aglomerasi, daerah-daerah yang vaksinasinya masih rendah sekitar 20 persen juga daerah-daerah yang di luar Pulau Jawa. ” tutur mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut.
tidak lupa, Wapres RI juga meminta, agar seluruh aparat keamanan dan imigrasi untuk memperketat jalur masuk di berbagai pintu masuk ke wilayah Indonesia. Baik jalur udara, darat maupun laut, untuk mencegah masuknya varian baru SARS-CoV-2 jenis B.1.1.529 atau Omicron.