SMKN 5 Mauk Tetap Jaga Prokes Selama PTM Terbatas

PTM Terbatas) di sejumlah sekolah di wilayah pemerintahan Kabupaten Tangerang, telah dimulai dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin

Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN5) Mauk, Kabupaten Tangerang, Dr. Haji Kamsono.M.Pd

Nusantarasatu.idPembelajaran Tatap Muka (PTM Terbatas) di sejumlah sekolah di wilayah pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Tangerang, telah dimulai dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin. Meskipun angka Covid-19 di tanah air kian menunjukan trend penurunan, namun tetap di perlukan kewaspadaan dari seluruh pihak untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus baru akibat PTM. Oleh sebab itu, di butuhkan sejumlah langkah dari sekolah untuk menjaga siswa dan para pengajarnya agar tetap aman dari virus Covid-19.

Kegiatan PTM Dilakukan Secara Bertahap Mengacu Pada SKB 4 Menteri

Pembelajaran tatap muka terbatas diizinkan diseluruh jenis pendidikan baik itu SD,SMP, Madrasah Ibtidaiyah (MI), hingga SMA dan SMK , dengan kapasitas siswa maksimal 50 Persen. Pelaksanaan PTM itu sendiri dilakukan secara bertahap, hal ini mengacu pada Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 03/KB/2021, Menteri Agama Nomor 384 Tahun 2021, Menteri Kesehatan Nomor HK 01.08/Menkes/4242/2021, serta Menteri Dalam Negri Nomor 440-717 Tahun 2021.

Disampaikan oleh Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN5) Mauk, Kabupaten Tangerang, Dr. Haji Kamsono.M.Pd, ketika di temui di sekolah, bahwa’pembelajaran tatap muka secara terbatas di SMKN 5 Mauk ini mengikuti aturan dari pemerintah yakni sebanyak 50 persen. “ Jadi yang mengikuti mata pelajaran hanya 50 persen. Yang belajar bergantian, dari 50 persen aja, jadi setiap kelas 36 siswa di bagi dua. Tiap-tiap meja hanya diduduki satu orang saja. Sistem pembelajaran dimasa PTM ini sendiri dibagi dua sesi, yaitu sesi A dan sesi B. “ terangnya.

Untuk sesi A lanjut Haji Kamsono, siswa masuk ke sekolah pada pukul 07.30 WIB sampai pukul 11.30 WIB tanpa ada istirahat. jadi setelah itu, para siswa langsung pulang sehingga tidak ada kesempatan untuk berkerumun dan seterusnya. Sedangkan untuk sesi yang kedua, di laksanakan belajarnya khusus untuk kelas 12, guna kegiatan pembelajaran mata pelajaran produktif yang kaitannya dengan kejuruan. “ Salah satunya dengan praktek. Karena kita tahu, bahwa hampir satu tahun setengah anak-anak ini kurang praktek. Jadi anak kelas 12 ini untuk menghadapi uji kompetensi, makanya kelas 12 ini belajarnya ada yang pagi dan sore. “ tuturnya

Tidak Ada Satupun Siswa Yang Terpapar Covid-19 Selama PTM

Lebih jauh Kamsono menjelaskan, bahwa di SMKN 5 Mauk ini terdapat 10 jurusan, yaitu TPM, TKRO, TBSM, RPL, TKJ, MM, APHP, OTKP, AKL dan PH. Meskipun dengan begitu banyak jurusan yang ada, namun Kamsono merasa bersyukur hingga saat ini tidak ada satu muridpun yang terpapar virus Covid-19 selama kegiatan PTM berlangsung. “ Dan selama menjalani pembelajaran tatap muka ini, Alhamdulillah siswa di sekolah sini tidak ada yang terjangkit virus Covid-19. jadi kelihatan, anak-anak itu lebih fres, ceria serta gembira untuk mengikuti mata pelajaran. Selama PTM terbatas kita juga mengikuti protokol kesehatan yang ketat terhadap siswa dan siswi yang mengikuti mata pelajaran. “ imbuhnya.

SMKN 5 Mauk sendiri, untuk ajaran tahun 2021-2022, siswa yang di terima kurang lebih 700 hingga 800 siswa, jumlah kelasnya ada 24 kelas. Disekolah ini juga menerapkan sangsi tegas bagi siswa dan siswinya yang melakukan kesalahan fatal seperti tawuran pelajar, narkoba, mabuk-mabukkan serta mencoreng nama baik sekolah. “ Ini itu tidak ada toleransi lagi. Pasti siswa yang melakukan masalah tersebut di keluarkan dari sekolah ini, atau siswa itu mencari sekolah lain. Dari awal anak itu masuk sekolah disini, yang pertama di tanda tangani surat pernyataan tidak menggunakan, mengedarkan Narkoba serta melakukan tawuran pelajar. “ tegasnya

Orang Tua Murid Dihimbau Bekerjasama Dengan Pihak Sekolah

Untuk itu ia menghimbau kepada semua orang tua dan wali murid, untuk selalu bekerja sama dengan pihak sekolah guna membimbing putra-putrinya. “ Kita semuanya, anak bapak merupakan anak saya juga. Karena bapak sudah menitipkan anak bapak di SMKN 5 Mauk. Jadi perlu ada kerjasama dan komunikasi serta pengawasan terhadap anaknya. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pasti yang rugi anak bapak sendiri. “ ucap Haji Kamsono.

Iapun mengharapkan, agar kedepannya ada kebijakan baru dari pemerintah, sehingga siswa yang mengikuti mata pelajaran bisa hadir semuanya secara utuh di masing-masing kelas. “ Dan kelas-kelas pada penuh seperti sebelum pandemi Covid-19 terjadi. Yang pasti, anak-anak juga merindukan kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler, karena kita tau di SMKN 5 Mauk ini banyak sekali kegiatan ekskulnya. Hanya saja, selama pandemi ini kegiatan ekstrakulikuler di hentikan. “ tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Email Anda tidak akan dishare ke siapapun

Website ini menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalan Anda. Kami berharap Anda setuju dengan hal ini, namun Anda dapat memilih untuk tidak setuju. Setuju Baca lebih lanjut

Anda Segang offline