Pembangunan Ibu Kota Negara dinilai oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono IKN Nusantara peluang arsitek Indonesia.
“ Pemindahan ibu kota merupakan lompatan besar menuju Indonesia baru yang akan memberikan peluang besar sekaligus tantangan yang besar bagi arsitek, perencana kota, spesialis urban design dan insinyur untuk berkontribusi dan berkolaborasi.
Kami sangat menyambut ide-ide baru dan kreativitas berdasarkan filosofi kota modern yang tetap dipadukan dengan kearifan lokal. ” tutur Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Untuk itu, iapun menyampaikan perihal peluang besar dan mendorong keterlibatan para arsitek untuk menyalurkan ide-ide dan kreativitas dalam mendukung pembangunan infrastruktur IKN Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Kontribusi para arsitek terang Menteri PUPR, dibutuhkan dalam pengembangan IKN yang mengimplementasikan tiga pilar. Yaitu, mencerminkan identitas nasional, menjamin keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan serta mewujudkan kota cerdas, modern, dan berstandar internasional.
Pembangunan IKN Nusantara Peluang Arsitek Dengan 3 Pilar Menyalurkan Ide
Basuki menilai, jika pembangunan IKN bukan hanya sekadar memindahkan kota dan gedung-gedung pusat pemerintahan saja. melainkan juga Peluang Arsitek merencanakan pusat perkotaan yang modern sebagai suatu Future Smart Forest City of Indonesia.
Oleh sebab itu sambungnya, Kementerian PUPR telah menyusun dokumen perencanaan dari tahap makro dan tahap meso. Dan kini saatnya memasuki tahap desain mikro termasuk Detailed Engineering Design sebagai acuan pelaksanaan pembangunan fisik IKN Nusantara.
Lebih jauh dirinya mengharapkan, supaya ketiga pilar visi dan tujuan IKN baru menjadi cerminan bagi kemajuan bangsa. Supaya dapat dijadikan contoh untuk pembangunan kota-kota lain di Indonesia serta mencerminkan identitas bangsa yang diterjemahkan dalam urban design secara filosofis dari pilar-pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945.
Bukan itu saja terang Basuki, Kedepannya IKN baru harus menunjukkan keberlanjutan kehidupan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Karena itu, konsep pembangunan IKN baru meminimalkan intervensi terhadap alam, mengintegrasikan ruang-ruang hijau serta biru dan mempertahankan keberadaan hutan Kalimantan.
Disamping itu, IKN merupakan kota yang cerdas dan modern berstandar internasional. IKN baru menjadi kota yang kompak, mengandalkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).
Sehingga Pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara bisa menjadi Peluang Arsitek Indonesia.
Mengenai IKN Nusantara
Apa itu IKN?
IKN adalah singkatan dari Ibu Kota Negara baru, Nusantara.
Istilah IKN digunakan karena lebih singkat dan mudah untuk disebutkan.
Istilah IKN telah banyak digunakan dalam pembahasan mengenai ibu kota negara yang baru, mulai dari perencanaan, eksekusi pembangunan, hingga Rancangan Undang-Undangan Ibu Kota Negara (RUU IKN) sebagai payung hukum pembangunan IKN.
Apa itu IKN Nusantara?
Tahukah Anda Ibu Kota Negara resmi bernama IKN Nusantara? Ikuti beritanya di nusantarasatu.id
“Pada kesempatan yang bersejarah ini, dengan memohon ridho Allah SWT, dengan meminta izin dan dukungan dari Bapak/Ibu Anggota Dewan yang terhormat, para sesepuh, dan tokoh bangsa terutama pada seluruh rakyat Indonesia, dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan Ibu Kota Negara kita ke pulau Kalimantan.”
JOKO WIDODO
Presiden Republik Indonesia
Apa Itu 3 Pilar Pembangunan IKN Nusantara?
- Pembangunan mencerminkan identitas nasional
- Menjamin keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan
- Mewujudkan kota cerdas, modern, dengan standar internasional
Cita – Cita IKN Nusantara
IKN SEBAGAI SUPERHUB
6 KLUSTER EKONOMI
- Kluster Industri Teknologi Bersih
- Kluster Farmasi Terintegrasi
- Kluster Industri Pertanian Berkelanjutan
- Kluster Ekowisata dan Wisata Kesehatan
- Kluster Bahan Kimia dan Produk Turunan Kimia
- Kluster Energi Rendah Karbon.
2 KLUSTER PENDUKUNG
- Kluster Pendidikan Abad ke-21
- Smart City dan Pusat Industri 4.0