Nusantarasatu.id – Pemerintah Provinsi Aceh diminta oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, untuk mampu meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan varian baru Covid-19, Delta AY.4.2.. Disampaikan oleh orang nomor dua di Indonesia tersebut, varian ini sudah terdeteksi masuk ke Malaysia dan Singapura. ” Dengan adanya varian baru, bahkan sudah sampai ke Malaysia dan Singapura, ini sudah dekat dengan Aceh. Oleh karena itu, ini harus diwaspadai. ” jelas Wapres Ma’ruf Amin saat memimpin rapat di Kantor Gubernur Aceh.
Capaian Vaksinasi Aceh Termasuk Dalam Kategori Rendah
Untuk itu Ma’ruf Amin mengingatkan, seluruh masyarakat Aceh harus meningkatkan penerapan protokol kesehatan serta mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Lebih jauh dirinya menyayangkan, bila capaian vaksinasi Aceh termasuk dalam kategori yang rendah di Indonesia. ” Aceh termasuk salah satu provinsi yang tingkat vaksinasinya masih rendah dari tujuh provinsi. Memang ini harus didorong betul. Penerapan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi secara masif merupakan bagian daripada upaya pengendalian kita. ” ucap Wakil Presiden RI.
Sebelumnya dikabarkan, bila capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Provinsi Aceh tercatat masih rendah. Menurut Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto pada hari Senin (25/10/2021) lalu, empat provinsi yang tercatat rendah tersebut ialah Aceh, Sumatera Barat, Sulawesi Barat, dan Papua. ” Bapak Presiden memberi catatan khusus untuk Papua, Aceh, Sumatera Barat, dan Sulawesi Barat untuk terus ditingkatkan karena mereka terendah di level 24—33 persen. ” terang Airlangga.
Sementara berkaitan dengan varian baru virus Corona Delta AY.4.2. atau Delta Plus di Malaysia, Kementerian Kesehatan Malaysia telah mengkonfirmasi dua kasus tersebut pada tanggal 6 November 2021. Kedua kasus infeksi ini didapati pada dua pelajar Malaysia yang baru kembali dari Inggris. Adapun Inggris termasuk salah satu negara yang mendominasi penularan virus tersebut hingga 96 persen dari total infeksi di berbagai negara di dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO), varian Delta Plus itu telah terdeteksi di 42 negara, antara lain Inggris, India, Israel, Amerika Serikat, dan Rusia.