Nusantara Satu Politik – Keterlibatan anak muda dalam program Magang di Rumah Rakyat, yang merupakan inisiasi Sekretariat Jenderal DPR RI, mendapatkan apresiasi dari Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Achmad Hafisz Tohir. ” Dengan mahasiswa yang (berjumlah) 200-an ini, saya kira ini hal yang sangat maju bagi negara demokrasi seperti kita, memandang bahwa mahasiswa adalah semacam think-tank yang idealisme-nya belum terkontaminasi oleh kepentingan-kepentingan. “ tuturnya sebagaimana dikutip dari laman resmi DPR RI, Jakarta.
Program Magang di Rumah Rakyat Diikuti Mahasiswa Dari Sejumlah Kampus di Indonesia
Untuk diketahui, kegiatan yang diikuti para mahasiswa dari beberapa kampus di berbagai kota tersebut, merupakan salah satu rangkaian dari program Kampus Merdeka yang menjadi bagian kebijakan Merdeka Belajar. Pada kesempatan yang sama, anggota dewan dari daerah pemilihan Sumatera Selatan I ini mengungkapkan tentang peranan anak muda khususnya dalam kebangkitan ekonomi Indonesia.
Ia berpendapat, bonus demografi yang dimiliki oleh Indonesia tidak boleh disia-siakan. Oleh sebab itu sambungnya, pemerintah maupun swasta harus bisa memberikan fasilitas bagi anak muda terutama yang terkait dengan lapangan pekerjaan. ” Terkait dengan anak-anak muda ini, itu kalau kita berhasil mengarahkannya dan berhasil membuka wawasan serta lapangan pekerjaan, ini akan membangkitkan ekonomi kita yang luar biasa. Maka itu, kami tidak heran kalau beberapa pengamat ekonomi tingkat dunia mengatakan kita akan mencapai 5 besar dunia ketika bonus demografi ini bisa kita kawal dengan baik. ” kata Hafisz.
Diplomasi Antarnegara Bukan Hanya Bisa Dilakukan Oleh Duta Besar Saja
Sementara itu sehubungan dengan diplomasi parlemen lanjut Hafisz, dirinya menilai, bahwa terbuka kesempatan besar bagi anak-anak muda untuk melanjutkan jejak yang telah dibangun para anggota dewan saat ini. Diplomasi antarnegara terangnya, bukan hanya dapat dilaksanakan oleh para duta besar saja, tetapi juga oleh seluruh anggota parlemen. ” Kalau bisa kita bicara ambassador, duta besar kan sedikit sekali, karena ruang lingkup-nya terbatas hanya pada Kementerian Luar Negeri saja. Tapi, kita berhitung, ada sekitar 17.000 posisi (anggota) DPRD se-Indonesia dan 575 (anggota) DPR RI. Jadi ini peluang yang besar bagi adik-adik mahasiswa dan milenial. ” ucap Anggota Komisi XI DPR RI tersebut.
Lebih jauh iapun menyampaikan, bila sampai saat ini, tidak ada regulasi yang menghalangi generasi muda menjadi politisi maupun duduk di lembaga perwakilan rakyat, baik di tingkat I, II, maupun di tingkat pusat. Sehingga jelas Hafisz, peluang mahasiswa ini menjadi politisi sangat terbuka dan tentunya dapat berperan serta dalam menjalankan fungsi diplomasi parlemen.