Menteri BUMN Erick Thohir menginginkan Bank Tabungan Negara atau BTN mampu menjadi the best mortgage bank di Asia Tenggara pada tahun 2025 mendatang. Dalam hal tersebut, ia berpesan, bahwa tantangan industri ke depan akan semakin berat dan dinamis, terutama bagi industri perbankan.
“Oleh karena itu BTN harus terus melanjutkan transformasi yang telah berjalan dengan memperkuat fundamental perusahaan agar dapat lebih ekspansif. BTN harus mampu memperbaiki proses bisnis, mengembangkan digitalisasi, serta berpegang teguh kepada nilai inti AKHLAK. Hal ini dimaksud guna mewujudkan visi BTN menjadi the best mortgage bank di Asia Tenggara pada 2025. ” tutur Erick Thohir ketika memberikan kata sambutannya secara daring dalam peringatan HUT Bank BTN Ke-72 di Jakarta.
Orang nomor satu di lingkungan Kementerian BUMN ini merasa optimis, jika visi tersebut bukan hanya sekedar mimpi belaka. Visi ini bisa terwujud melalui tekad yang kuat dan kerja keras yang nyata serta tentu bekerja secara kolaborasi. ” Selamat Ulang Tahun Ke-72 untuk Bank Tabungan Negara atau BTN, 72 tahun bukanlah waktu yang singkat. Sejak tahun 1950 BTN telah terbukti berkontribusi bagi negara untuk mewujudkan masyarakat Indonesia memiliki rumah tinggal. ” tegas Menteri BUMN RI.
Kementerian BUMN Akan Refocusing PT. BTN Sebagai Mortgage Bank
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir berencana akan melakukan refocusing terhadap PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN sebagai mortgage bank. Hal ini dimaksud agar dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat. Menurutnya, masyarakat memiliki kebutuhan perumahan yang tinggi, khususnya oleh generasi muda Indonesia. Menteri Eick Thohir turut menginginkan, supaya Bank Tabungan Negara menjadi mortgage bank terdepan (leading) di sektor perumahan.
Dan guna mendukung sektor properti di Indonesia, maka BTN sendiri akan membentuk Mortgage Ecosystem pada tahun 2022. Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo menyatakan bahwa Mortgage Ecosystem merupakan upaya pengembangan bisnis yang berorientasi pada nasabah dengan menyediakan bukan hanya rumah, tapi juga kelengkapannya. Sehingga dengan begitu sambung Erick Thohir, bisa menggandeng berbagai stakeholder untuk mengoptimalkan layanan.