Geopark Merangin (situs), disiapkan oleh pemerintah Provinsi Jambi untuk mendapatkan pengakuan dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Sehingga, pada tahun 2022 ini menjadi warisan dunia UNESCO Global Geopark (UGG).
” Pemprov Jambi mempersiapkan Geopark Merangin ini untuk bisa diakui UNSECO sebagai warisan dunia, pembenahan sarana dan prasarana pendukung turut dilaksanakan dengan sebaiknya. ” terang Gubernur Jambi Al Haris di Jambi.
Lebih lanjut iapun menjelaskan, bahwa UNESCO telah menerima dokumen dari Pemerintah Kabupaten Merangin terkait Geopark Merangin. Adapun dokumen yang telah di terima oleh UNESCO itu, harus sesuai dengan fakta yang ada di situs ini. Oleh karena itu sambungnya, Pemerintah Provinsi Jambi bersama Pemerintah Kabupaten Merangin melakukan rapat koordinasi untuk menyamakan persepsi menuju persiapan asesmen yang akan dilaksanakan oleh UNESCO.
Pemprov Jambi Persiapkan Anggaran Rp2 Miliar Untuk Geopark Merangin
Selain itu, pada tahun 2022 ini, Pemerintah Provinsi Jambi telah mempersiapkan anggaran sebesar Rp2 Miliar untuk Geopark Merangin. Dimana anggaran tersebut untuk melengkapi fasilitas serta sarana dan prasarana pendukung di Geopark Merangin.
” Tidak hanya mempersiapkan sarana dan prasarana, namun masyarakat di sekitar kawasan Geopark juga harus di siapkan untuk mendukung Geopark Merangin menjadi situs warisan dunia UNESCO. ” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama dirinya turut menyatakan, bila satuan pendidikan di Jambi turut di memberikan edukasi dan wawasan terkait dengan Geopark. Geopark sendiri merupakan salah satu situs warisan geologi tertua di dunia. Dimana fosil batu dan karang yang terdapat di kawasan Geopark Merangin dikatakan telah berusia 300 juta tahun, bahkan lebih.
Sementara itu disampaikan oleh Agus, selaku General Manager Geopark Merangin, dari 11 Geopark yang ada di dunia, terpilih dua Gepark yang akan di asesmen oleh UNESCO untuk menjadi situs warisan dunia, yaitu Geopark Raja Ampat dan Geopark Merangin.
” Kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat sangat di harapkan untuk mendukung Merangin menjadi situs warisan dunia UNESCO. ” pungkasnya.
Apa Itu Merangin?
Merangin adalah salah satu Kabupaten dari 11 (sebelas) Kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Jambi. Wilayah Kabupaten Merangin berada di bagian barat Provinsi Jambi dan secara geografis terletak antara 101, 32, 11 – 102, 50, 00 bujur timur dan 1, 28, 23 – 1, 52, 00 bujur selatan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah7.679 km2 atau 745,130 Ha yang terdiri dari 4.607 km2 berupa dataran rendah dan 3.027 km2 berupa dataran tinggi, dengan ketinggian berkisar 46-1.206 m dari permukaan air laut.
Apa saja yang bisa dinikmati di Merangin?
- Kawasan Geopark
Geopark, status geopark nasional (sedang di ajukan menjadi geopark internasional UNESCO) - Rumah Tuo, rumah tradisional masyarakat Suku Batin yang sudah berusia ratusan tahun terletak di Rantau Panjang, Tabir
- Prasasti Karang Berahi, peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya yang terletak di Desa Karang Berahi, Pamenang
- Batu Larung, situs megalitikum zaman batu/ purba yang terletak di Desa Dusun Tuo, Lembah Masurai
- Museum Geopark, pusat informasi Geopark Nasional Merangin yang terletak di Kota Bangko
- Jam Gento, menara jam yang terletak diatas bukit Kota Bangko
- Tugu Pedang, monumen senjata tradisional nenek moyang masyarakat daerah ini pada zaman dahulu yang terletak di Kota Bangko
- Kebun Binatang Bukit Tiung, kebun binatang mini yang terletak di Kota Bangko
Arung Jeram Batang Merangin, memiliki spesifikasi tingkat kesulitan grade 3-5, dan pernah menjadi tempat arung jeram tingkat nasional - Taman Bunga, Hesti’s Garden taman bunga di daerah Jangkat, Merangin Garden dan Green Kandis taman bunga di Kota Bangko, Taman RTH, Taman Bujang Upik, Taman Anak dan Lansia, Taman Pemuda, Taman Jembatan Layang, dan Taman Batu Sungkai
- Dam Betuk, Ujung Tanjung Muaro Masumai, Jembatan Layang, dan Arboretum Rio Alif[12]
Wisata alam - Air Terjun Sigerincing
Apa itu UNESCO Global Geoparks
UNESCO Global Geoparks adalah kawasan geografis tunggal dan terpadu di mana situs dan lanskap geologis penting internasional dikelola dengan konsep holistik perlindungan, pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan. Pendekatan bottom-up mereka yang menggabungkan konservasi dengan pembangunan berkelanjutan sambil melibatkan masyarakat lokal menjadi semakin populer. Saat ini, terdapat 169 UNESCO Global Geopark di 44 negara. Daftar lengkap tersedia dengan detail lebih lanjut di setiap geopark.
Pekerjaan UNESCO dengan geopark dimulai pada tahun 2001. Pada tahun 2004, 17 geopark Eropa dan 8 geopark Cina berkumpul di kantor pusat UNESCO di Paris untuk membentuk Global Geoparks Network (GGN).(tautan bersifat eksternal)di mana inisiatif warisan geologi nasional berkontribusi dan mendapat manfaat dari keanggotaan mereka dalam jaringan pertukaran dan kerja sama global.
Pada 17 November 2015, 195 Negara Anggota UNESCO meratifikasi pembuatan label baru, UNESCO Global Geoparks, selama Konferensi Umum Organisasi ke-38. Hal ini mengungkapkan pengakuan pemerintah akan pentingnya mengelola situs geologi dan lanskap yang luar biasa secara holistik.
Organisasi mendukung upaya Negara-negara Anggota untuk mendirikan UNESCO Global Geoparks di seluruh dunia, bekerja sama erat dengan Global Geoparks Network.