Jadah Lemang, menjadi salah satu kuliner tradisional khas Aceh yang lebih sering muncul pada momen bulan Ramadhan. Makanan ini sendiri terbuat dari beras ketan yang dimasak menggunakan seruas bambu. Di Indonesia, Anda akan banyak menemukannya di berbagai daerah. Tetapi, pastinya akan lebih mudah menemukan makanan yang satu ini di kawasan Aceh. Bukan hanya masyarakat Aceh saja yang suka, wisatawan mancanegara juga gemar makanan yang satu ini.
Pembuatan lemang ketika bulan puasa, bisa dibilang sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat Serambi Mekkah, Aceh, dan sudah menjadi salah satu menu takjil andalan mereka. Dimasak dengan bambu? Ya, emang makanan ini yang cara pembuatannya masih sangat tradisional, yaitu dimasak di dalam seruas bambu. Sebelumnya, ia digulung terlebih dulu dengan selembar daun pisang. Bahan-bahan yang dipakai juga cukup sederhana, yaitu beras ketan, santan, dan garam.
Pembuatan Jadah Lemang, Ketan Terlebih Dulu Direndam Santan
Adapun langkah pertama yang perlu dilakukan dalam pembuatan lemang, yakni ketan direndam santan terlebih dahulu. Ketan yang sudah direndam santan kemudian dimasukkan ke dalam batang bambu yang sudah dilapisi daun pisang.
Setelah itu, barulah dibakar di atas bara api yang berasal dari pembakaran kayu-kayu bekas. Tujuan dari penggunaan daun pisang tersebut, yaitu agar ketan tidak lengket. Pembakaran dilakukan sampai ketan di dalam bambu itu matang. Usai matang, makanan ini dipotong kecil-kecil menyerupai lontong dan kemudian siap disantap.
Ketika bulan Ramadhan tiba, penjual lemang di Aceh bisa menghabiskan 40 sampai 60 bambu beras. Jumlah ini bisa menghasilkan 100 hingga 250 batang bambu yang di dalamnya sudah berisi yang siap saji. Untuk harga yang ditawarkan juga bervariasi, antara Rp40 ribu hingga Rp100 ribu. Karena ramainya peminatnya, dalam sehari para penjual mampu meraih pemasukan sebesar Rp3 juta sampai Rp4 juta.
Bukan hanya hadir pada bulan Ramadhan saja, lemang juga bisa dijumpai di warung-warung yang ada di Aceh. Masyarakat setempat biasanya menikmati makanan ini di warung kopi, dan lebih nikmat lagi jika ditambah dengan kopi telur kocok atau ‘boh manoek weng’.
Kuliner khas Tanah Rencong ini sendiri, sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Mempunyai ciri khas yang menggoda, sehingga menggugah selera para penikmatnya. Adonan santan dan beras ketan yang menyatu dalam bambu-bambu buluh yang dibakar secara berderetan tersebut, menciptakan aroma yang sungguh nikmat.
Jadah Lemang Aceh
Resep untuk pembuatan Ayam Jadah Lemang
30 menit
300 Menit
20 Porsi
Utama
Bahan-bahan Yang diperlukan:
- 1 kg beras ketan yang telah direndam semalaman
- 1 liter air santan dari satu butir kelapa
- 1 sendok teh garam atau secukupnya
- Buluh bambu yang bagian dalamnya telah dibersihkan secukupnya
- Lembaran daun pisang secukupnya
Cara Memasak
Siapkan semua bahan yang dibutuhkan untuk membuat lemang ketan. Cuci bersih beras ketan yang sudah Anda rendam semalaman, lalu tuang ke dalam panci. Tuang air santan dan tambahkan garam lalu aduk-aduk secara merata. Cuci bersih bambu, lalu lapisi bagian dalamnya dengan daun pisang dan lebihi daun di pucuk bambu agar mudah diambil nantinya. Masukkan beras ketan yang telah dicampur dengan santan dan garam tadi hingga bambu penuh.
Lakukan proses di atas sampai semua bahan habis. Setelah itu, baru bakar lemang bambu dengan posisi tegak tetapi agak miring dengan bara api atau arang. Bakar lemang sampai matang sekitar 4 jam atau lebih, dan jangan lupa putar-putar bambu saat dibakar agar matangnya merata.
Hidang
Setelah matang, keluarkan lemang dari bambu dan potong-potong sesuai selera. Lemang ketan siap disajikan selagi hangat dengan lauk pelengkap.