Kuliner khas Aceh yang satu ini bentuknya sekilas tidak berbeda seperti martabak telur pada umumnya. Namun, untuk membuat Martabak Aceh agak sedikit beda dengan martabak telur biasanya.
Dimulai dengan menggoreng kulit panganan ini dulu yang dibentuk persegi biasa, seperti dalam membuat roti canai. Kemudian, kulit martabak dituangi dengan menggunakan kocokan telur yang sudah diberi campuran bumbu-bumbu, lalu digoreng seperti halnya membuat telur dadar.
Martabak Aceh ini sudah sangat terkenal hingga keluar daerah Aceh, Bahkan panganan lezat ini juga sudah divariasikan bersama dengan bumbu kari serta dengan gulai dagingnya.
Adapun resep serta proses dalam membuat kudapan Martabak Aceh lezat ini sebagai berikut:
Resep Martabak Aceh
Bahan Adonan Telur :
- 3 sdm minyak goreng (untuk tumisan).
- 1 siung bawang bombay (iris-iris tipis).
- 2 siung bawang putih (cacah halus).
- 2 batang seledri (iris-iris tipis).
- 2 batang bawang daun (iris-iris tipis).
- 200 gram udang kecil (potong kecil).
- 200 gram dada ayam yang telah direbus (suir-suir).
- 1 sdt garam halus.
- 8 butir telur ayam.
Bahan Adonan Kulit :
- 400 gram tepung terigu.
- 175 ml air matang.
- 50 gram margarine.
- 1 sdt garam halus.
- 2 butir telur ayam.
Bahan pelengkap :
- Acar timun.
- Kuah kari daging.
Cara membuat Martabak Aceh :
- Untuk membuat adonan telur, mula-mula hangatkan minyak goreng lalu tumis bawang putih serta bawang bombay hingga wangi. Berikutnya, tambahkan juga kedalamnya udang, suiran daging ayam serta garam kemudian masak kembali hingga benar-benar matang lalu angkat.
- Setelah itu, pecahkan semua telur dalam suatu wadah lalu kocok telur bersama dengan tumisan hingga tercampur rata lalu sisihkan.
- Untuk membuat adonan kulit, aduk tepung terigu bersama dengan margarine dan garam halus lalu aduk adonan tersebut hingga seperti berpasir. Selanjutnya, pecahkan 2 butir telur kedalamnya lalu aduk rata, kemudian tambahkan air matang secara perlahan sambil diaduk hingga adonan menjadi kalis.
- Lalu ambil adonan kulit kira-kira 75 gram kemudian bentuk bulat. Lakukan langkah ini hingga adoanan kulit habis setelah itu rendam adonan dalam minyak sayur dan tutupi dengan menggunakan kain serbet kurang lebih 1 jam.
- Kemudian, ambil 1 adonan kulit lalu tipiskan kiraq-kira setebal ½ cm dengan diameter sekitar 15-20 cm.
- Hangatkan minyak goreng secukupnya diatas wajan pipih lalu goreng adonan kulit tadi hingga matang dengan warna agak kecoklat-coklatan lalu angkat dan sisihkan. (Ulangi lagi tahap memipihkan serta menggoreng adonan kulit ini sampai semua adonan kulit habis).
- Panaskan kembali minyak goreng secukupnya kemudian masukkan 1/3 dari adonan telur lalu pipihkan dan ratakan sampai kira-kira selebar wajannya.
- Saat adonan telur yang digoreng tadi sudah mulai memadat, taruh 1 buah kulit yang telah goreng tadi di bagian tengahnya lalu lipat sisi-sisi telur sampai menutupi semua adonan kulit gorengnya. Goreng hingga kesemua sisi telur matang lalu angkat. (Lakukan langkah-langkah ini sampai adonan telurnya habis).
- Yang terakhir, sajikan martabak aceh ini bersama dengan kuah kari daging dan acar timun agar rasanya lebih lezat.
Sejarah Martabak & Popularitas
Martabak dalam bahasa Arab berarti terlipat. Martabak merupakan sajian yang biasa ditemukan di Arab Saudi (terutama di wilayah Hijaz), Yaman, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei. Bergantung pada lokasinya, nama, dan komposisi martabak dapat bervariasi.
Di Indonesia ada dua jenis martabak, yaitu martabak asin/telur yang terbuat dari campuran telur dan daging serta martabak manis yang biasanya diisi coklat dan keju. Berbeda dengan martabak telur, martabak manis adalah sejenis kue atau roti isi selai yang biasa dimakan di saat santai sebagai makanan ringan. Di Malaysia, martabak manis (yang dikenal dengan nama Apam Balik) sering dijadikan sebagai hidangan sarapan dengan ditemani segelas teh tarik.
Marbak Manis
Martabak manis atau yang aslinya bernama Hok Lo Pan awalnya adalah makanan yang meraih kepopulerannya di kota Bandung dimana diperkenalkan pertama kali di tahun 1950 oleh seorang perantau bernama Hioe Kiew Sem dari daerah Jebus,
Pulau Bangka. Hampir semua orang di kota-kota besar seperti di kota Jakarta mengenal Martabak Bangka, nama aslinya di Bangka adalah Hok Lo Pan. Arti Harafiah Hok Lo Pan adalah Kue Keberuntungan atau Kue Hoki. Berhubung Tn. Hioe Kiew Sem berjualan di Pasar Malam Jalan Cigenduy Fams depan Kantor PLN, dekat Alun-alun Bandung dimana lapaknya bersebelahan dengan lapak Martabak Telur yang telah lebih dulu hadir dan laris, maka untuk memudahkan pemasarannya, kedua pedagang tersebut bersepakat menamai Martabak (versi) Asin dan lainnya Martabak (versi) Manis.
Martabak Telur
Berawal dari seorang pemuda dari Lebaksiu Tegal Jawa tengah yang bernama Ahmad bin Abdul Karim berkelana ke kota besar yaitu Semarang untuk berdagang pada tahun 1930. Kemudian beliau bertemu seorang warga India bernama Abdullah bin Hasan al-Malibary yang pandai memasak dan menjadi sahabat.
Suatu ketika Abdullah yang berasal dari India ini diajak ke kampung halaman Ahmad dan diperkenalkan dengan saudara perempuannya, dan perkenalan tersebut menghasilkan pernikahan antara keduanya. Abdullah ini juga pandai membuat sebuah masakan yang terbuat dari terigu yang disebut martabak, karena beliau tinggal di Indonesia sehingga membuat kue Martabak yang lebih disesuaikan untuk lidah orang Jawa yang suka memakan sayuran, yaitu martabak yang berisi sayuran yang dicampur dengan bahan lainnya.
Karena makanan ini banyak disukai maka banyak kerabat dan tetangga dari Ahmad sahabatnya dan istrinya yang diajari membuat kue martabak tersebut, bahkan makanan ini juga sering diperkenalkan di berbagai acara di luar kota seperti pasar malam, maupun acara sekatenan di Yogyakarta dan dugderan di Semarang. Dan kini martabak telur sangat populer di Indonesia dan sudah tersebar di mana-mana. (destinesia culinary)