Bagi para pecinta kuliner di Jakarta, pastinya sudah tidak asing lagi dengan kedai nasi goreng kambing Kebon Sirih. Kedai yang terletak di jalan Kebon Sirih Barat Dalam I Rt 03 Rw 02, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat ini, memang sejak puluhan tahun lalu terkenal kelezatan cita rasanya. Oleh sebab itu, sangat tidaklah aneh bila kedai yang buka sejak jam 16.00 hingga jam 03.00 subuh tersebut, selalu ramai pengunjung.
Yang unik dari kedai nasi goreng kambing Kebon Sirih in, yaitui penggunaan wajan berukuran besar untuk memasak nasi gorengnya. Namun meski begitu, anda tidak perlu merasa khawatir kalau cita rasanya menjadi kurang lezat akibat bumbunya tidak teraduk secara merata. Lewat tangan koki yang terampil, kelezatan nasi goreng tersebut tidak perlu di ragukan lagi.
Penikmat Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih Dari Kalangan Atas
Adapun pelanggan kedai nasi goreng Kebon Sirih inipun bukan hanya warga kelas menengah ke bawah saja, tetapi mayoritas justru dari kalangan menengah atas. Bahkan, tidak sedikit pula penikmat kuliner di kedai yang di dirikan oleh H. Naim pada tahun 1958 lalu itu berasal dari luar kota.
“ Saya kalau pas dinas ke Jakarta, selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke kedai nasi goreng kebon sirih ini. Rasanya kurang afdol kalo ke Jakarta nggak makan nasi goreng kambing disini, biar malam sekalipun pokoknya harus mampir. “ tutur Ahmad Reza (42), asal Makassar.
Di kesempatan yang sama ia menuturkan, bahwa dirinya tahu keberadaan kedai nasi goreng kambing Kebon Sirih ini dari salah satu keluarga istrinya yang tinggal di kawasan Kampung Bali, Jakarta Pusat. Saat pertama berkunjung, ia sempat ragu apa benar nasi goreng kambingnya enak seperti yang di beritahu keluarga istrinya tersebut.
“ Saya sempat ragu, karena liat cara masaknya yang di wajan besar seperti itu. Apa iya nanti rasanya enak. Tapi saya pikir nggak ada salahnya deh untuk mencoba, siapa tahu apa yang di bilang sama keluarga istri saya benar. Dan ternyata, setelah saya makan, betul – betul rasanya sangat enak, bagi saya ini nasi goreng kambing terlezat yang pernah saya cicipi dari beberapa daerah. “ jelasnya.
Sebetulnya, di kedai ini bukan saja menyediakan menu nasi goreng kambing saja, tetapi ada juga di sediakan menu sop kambing serta sate kambing. Namun, sejak puluhan tahun silam, orang paling banyak memesan menu nasi gorengnya karena kenikmatannya yang sudah melegenda.
Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih Dimana?
Kedai yang terletak di jalan Kebon Sirih Barat Dalam I Rt 03 Rw 02, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat
Perlu Tahu
Nasi Goreng 101
Nasi goreng (Nasgor) adalah sebuah makanan berupa nasi yang digoreng dan diaduk dalam minyak goreng, margarin, atau mentega. Biasanya ditambah kecap manis, bawang merah, bawang putih, asam jawa, lada dan bumbu-bumbu lainnya; seperti telur, ayam, dan kerupuk. Ada pula nasi goreng jenis lain yang dibuat bersama ikan asin yang juga populer di seluruh Indonesia.
Nasi goreng juga dikenal sebagai masakan nasional Indonesia.Dari sekian banyak hidangan dalam khazanah Masakan Indonesia, hanya sedikit yang dapat dianggap sebagai makanan nasional sejati. Masakan nasional Indonesia ini tidak mengenal batasan kelas sosial. Nasgor dapat dinikmati secara sederhana di warung tepi jalan, gerobak penjaja keliling, hingga restoran dan meja prasmanan dalam pesta.
Pada tahun 2011, sebuah polling Internet yang diadakan oleh CNN International dan diikuti oleh 35.000 orang menempatkan Nasgor pada peringkat dua dalam daftar ’50 Makanan Terlezat di Dunia’ setelah rendang.
Sejarah
Nasi goreng mempunyai permulaan yang sama dengan versi lain beras goreng; sebagai satu cara untuk mengelakkan membazirkan beras. Menggoreng beras boleh menghalang penyebaran mikrob berbahaya, terutamanya dalam teknologi pra-penyejukbekuan Indonesia dan juga mengelakkan keperluan untuk membuang makanan yang berharga.
Nasi goreng secara tradisinya dihidangkan di rumah untuk Sarapan Pagi dan ia secara tradisinya dibuat daripada baki beras dari malam sebelum. Selain ramuan seperti shallot, tomato, lada dan cili, beras goreng dengan memo ayam atau daging lembu; biasanya sisa dari ayam atau hidangan daging lembu.
Nasi goreng sering digambarkan sebagai perogol pada Nasgor Indonesia dan dengan resipi beras goreng lain di Asia, ia telah dicadangkan bahawa ia boleh mengesan asal-usul dari Nasgor Cina Selatan. Walau bagaimanapun, ia tidak jelas kapan Indonesia mula menerima beras goreng Cina dan mencipta versi mereka sendiri.
Perdagangan antara China dan Kepulauan Indonesia berkembang dari era Srivijaya sekitar abad ke-10 dan memperhebatkan di era Majapahit sekitar abad ke-15. Pada masa itu pendatang Cina telah mula menetap di Kepulauan, membawa bersama-sama dengan mereka budaya dan masakan mereka.
Orang Cina biasanya menyokong makanan panas yang baru dimasak, dan dalam budaya mereka adalah pantang untuk membuang bahan makanan yang tidak dimakan. Akibatnya, baki beras hari sebelumnya sering rdi masak ulang pada waktu pagi. Sebelum ini, Indonesia mungkin hanya Ahd-kering baki beras untuk membuat intip atau rengginang (nasi keropok), nasi kering juga boleh menjadi tanah untuk membuat tepung beras.
Pengaruh Cina ke atas masakan Indonesia boleh dilihat di Mie goreng yang muncul serentak dengan pengenalan teknik menggoreng yang memerlukan penggunaan kuali Cina. di China, teknik menggoreng menjadi semakin popular semasa Dinasti Ming (1368-1644 CE). Pengenalan dengan teknik menggoreng, kuali Cina, dan juga sos soya mungkin berlaku di sekitar atau selepas tempoh ini, pada abad ke-17. Sos soya yang biasa mempunyai asal-usul pada abad ke-2 CE China, bagaimanapun, kecap manis (sos soya manis) telah dibangunkan di Indonesia dengan penambahan gula sawit tempatan yang bermurah hati. Sos soya manis bersama penambahan pes udang adalah elemen yang membezakan nasi Indonesia goreng dari nasi goreng Cina.
Selain daripada pengaruh Cina, ada satu lagi teori yang mencadangkan bahawa nasi goreng sebenarnya diilhamkan oleh hidangan Timur Tengah yang dipanggil Pilaf, yang dimasak nasi dalam broth yang berpengalaman. Cadangan ini agak munasabah berhubung dengan varian tertentu-Betawi Nasgor kambing (nasi goreng kambing), yang menggunakan daging kambing atau kambing (tradisional yang disukai oleh Arab Indonesia), rempah kaya dan minyak Samin (minyak sapi), yang mana menunjukkan pengaruh timur tengah-India.
Nasi goreng dianggap sebagai sebahagian daripada budaya Hindia semasa zaman penjajahan. Sebutan Nasgor muncul dalam kesusasteraan kolonial Hindia Timur Belanda, seperti dalam pelajar Hidjo oleh Marco Kartodikoromo, sebuah cerita bersiri yang diterbitkan dalam akhbar Sinar Hindia pada 1918. Ia disebut dalam satu 1925 buku masakan Belanda Groot Nieuw Vollemenggali Oost Indisch Kookboek. perdagangan antara Belanda dan Hindia Timur Belanda pada masa itu telah meningkatkan populariti nasi goreng kepada dunia.
Selepas kemerdekaan Indonesia, Nasgor dianggap sebagai hidangan Kebangsaan, walaupun tidak rasmi. Ia berada dalam menu yang diperkenalkan, yang ditawarkan dan berkhidmat di Restoran teater Indonesia 1964 di dalam astaka Indonesia di pesta dunia New York. Howard Palfrey Jones, Duta Amerika Syarikat ke Indonesia semasa tahun lepas pemerintahan Sukarno pada pertengahan 1960-an, dalam memoir “Indonesia: impian yang mungkin “, berkata bahawa dia seperti nasi goreng. Beliau menyifatkan keberanian beliau untuk Nasgor dimasak oleh Hartini, salah seorang isteri Sukarno, dan memuji ia sebagai nasi goreng yang paling lazat beliau pernah merasai.
Bahan-bahan
Nasi goreng Indonesia aromanya berbeda dengan Nasgor dari negara asia lain, baunya lebih bersahaja dan berbau asap, hal ini karena Nasgor di Indonesia diberi kecap manis atau kadang kala terasi, dan rasanya lebih kuat dan pedas dibanding nasi goreng cina. Nasgor biasanya dihidangkan dengan krupuk dan bawang goreng untuk memberikan rasa renyah.
Bahan utama nasi goreng antara lain nasi yang telah masak, kecap manis, bubuk terasi (pasta udang), garam, bawang putih, bawang merah, cabe rawit, daun bawang, pala, kunyit, minyak sayur, bawang merah, gula, pasta jahe, dan irisan mentimun serta tomat untuk hiasan.
Beberapa resep bisa menambahkan lada hitam, saus ikan, atau kaldu bubuk sebagai penambah bumbu dan rasa. Telur bisa dicampur menjadi Nasgor atau digoreng secara terpisah, baik sebagai telur ceplok/telur mata sapi, atau telur dadar (omelet), dan juga telur rebus. Penambahan telur atau tidak biasanya merupakan pilihan, Nasgor yang dihidangkan dengan telur goreng sering dinamakan nasi goreng spesial atau nasi goreng khusus yang diberi topping telur goreng.
Variasi
Nasi goreng baik di Indonesia maupun di negara-negara lain dapat memiliki variasi tersendiri tergantung dari daerah asal dan bumbu atau bahan yang digunakan. Variasi ini biasanya dipengaruhi oleh bahan makanan yang biasa digunakan masyarakat setempat dan pengaruh ramuan bumbu dari negara tetangga, ataupun pengaruh budaya etnik asing bawaan yg datang ke negara tersebut. Beberapa variasi nasi goreng yang terkenal diIndonesia antara lain adalah sebagai berikut:
- Nasgor ikan asin: Menggunakan ikan asin, salah satu variasi yang terkenal di Indonesia.
- Nasgor Jawa: Nasgor ini biasanya dibumbui dengan sambal ulek yang membuat rasanya pedas. Contoh nasi goreng Jawa adalah Nasgor babat Semarang yang warnanya agak cokelat dengan lauk babat, nasi goreng Jawa Tengah yang warnanya merah muda dengan lauk sayuran kol dan suwiran ayam kampung, nasi goreng Surabaya yang warnanya merah kecokelatan dengan lauk irisan telur dadar dan suwiran ayam potong serta nasi goreng kampung dari Yogyakarta yang warnanya merah tua dengan lauk telur mata sapi dan ayam kampung.
- Nasgor kambing: Menggunakan daging kambing yang memiliki aroma khas.
- Nasgor pete: Menggunakan pete sebagai campuran, digemari kelompok pengguna pete karena aromanya.
- Nasgor pattaya (asal Thailand): Nasgor ini dibungkus dengan telur dadar.
- Nasgor putih: Nasgor ini menggunakan kecap asin sebagai bumbunya sehingga warnanya masih keputih-putihan.
- Nasgor Fukien (atau Fujian): (bukan berasal dari Fujian) adalah Nasgor yang berasal dari daerah Kanton, biasa disajikan dengan saus di atasnya.
- Nasgor Singapura: Bukan berasal dari Singapura, ini adalah masakan dari daerah Kanton dengan bumbu kare kuning.
- Nasgor Yangchow (atau Yangzhou): (biasa disebut juga nasi goreng spesial) – meskipun dinamakan “Yangzhou”, Nasgor ini sebenarnya bukan berasal dari daerah Yangzhou. Biasa disajikan dengan udang dan daging panggang. Nasi goreng spesial lainnya yang terkenal adalah Nasgor dengan telur mata sapi.
- Nasgor Yuanyang: Nasgor yang dihidangkan dengan dua macam saus. Saus yang pertama berwarna putih dan yang kedua berwarna merah. Terkadang saus itu disajikan dalam lambang Yin Yang atau simbol Taichi.
- Nasgor Arab Habbatussauda (bukan berasal dari Arab tetapi kreasi khas Indonesia yang banyak memakai rempah asli Arab sebagai bagian bumbu utama). Umumnya menggunakan daging kambing dan memakai banyak jintan serta herbal/tanaman berkhasiat yang baik untuk kesehatan.
- Nasgor Jepang Ashita (bukan berasal dari Jepang tetapi kreasi khas Indonesia). Dinamakan Nasgor Jepang sebab memakai Ashitaba yang berasal dari Jepang. Ashitaba adalah jenis sayuran herbal kesehatan yang sangat popular di negara Jepang. Pemakaian bahan ini menyebabkan Nasgor terlihat unik berwarna hijau daun. Campuran tambahan biasanya daging asap, acar nanas, emping belinjo dan telur dadar.
- Banyaknya variasi jenis Nasgor yang dapat ditemukan di Indonesia merupakan ekspresi kreativitas masyarakat Indonesia dalam meracik kreasi jenis kuliner dengan aneka citrarasa, baik dari pengaruh bahan dasar lokal maupun pengaruh citarasa masakan internasional.
- Nasgor gila: ini adalah menu varian baru yang banyak ditemukan di daerah jabodetabek. Biasanya dijajakan oleh pedagang kakl lima. Perbedaannya adalah dimana Nasgor ini menambahkan bakso, sosis, serta sayur-sayuran yang beragam sebagai campurannya.
Penyajian
Nasgor dapat dimakan kapan saja, dan banyak orang Indonesia, Malaysia, dan Singapura memakannya untuk sarapan, biasanya menggunakan nasi sisa makan malam sebelumnya. Nasi yang digunakan untuk membuat Nasgor sudah ditanak terlebih dahulu dan dibiarkan mendingin, sehingga menjadi alasan memakai nasi yang ditanak sehari sebelumnya.
Pedagang jalanan
Seorang pedagang jalanan memasak Nasgor di gerobaknya. Para penjaja malam sering menyusuri kawasan permukiman Jakarta.
Meski sebagian besar warga Indonesia membuat Nasgor untuk sarapan, makanan ini juga merupakan pilihan populer untuk makan larut malam yang dijajakan oleh pedagang jalanan, warung, dan juga penjaja gerobak yang sering menyusuri kawasan permukiman di Indonesia. Nasgor selalu dimasak secara langsung menurut pesanan per sajian, karena tukang masak biasanya akan menanyakan tingkat kepedasan nasi goreng kepada pembeli; biasa, sedang, pedas, atau sangat pedas. Tingkat tersebut tergantung pada jumlah sambal atau lada yang diberikan nantinya. Kadang pula porsi Nasgor dalam jumlah besar dimasak sekaligus jika Nasgor dengan tingkat kepedasan yang sama dipesan pada waktu yang sama.
Tukang masak mungkin juga akan bertanya tentang telurnya; dicampur dengan nasi atau dipisah sebagai telur mata sapi (ceplok) atau telur dadar (omelet). Istilah spesial pakai telur berarti Nasgor tersebut menggunakan dua telur per sajian, satu dicampur dengan nasi dan satu lagi dimasak terpisah dalam bentuk omelet atau ceplok. Selain Nasgor, penjaja gerobak biasanya juga menyediakan mi goreng, mi rebus, dan kwetiau goreng.
Restoran
Sarapan Nasgor di sebuah hotel di Solo, dengan jus pepaya dan kopi hitam Jawa.
Nasgor adalah salah satu makanan populer di restoran-restoran Indonesia atau Asia. Makanan ini sering disajikan untuk sarapan di hotel-hotel Indonesia. Di restoran, makanan ini disajikan sebagai hidangan utama yang dilengkapi telur, ayam goreng, sate, sayuran, makanan laut seperti udang goreng atau ikan, dan kerupuk.
Di warung, jika ditambah telur ceplok namanya nasi goreng istimewa.Nasgor biasanya dijual bersama bakmi goreng oleh pedagang jalanan. Mereka menjual Nasgor biasa dengan sedikit potongan ayam goreng, telur dadar, sayuran, dan mentimun.
Beberapa restoran menyediakan Nasgor istimewa versi mereka sendiri, seperti Nasgor Kambing Pete, Nasi Goreng Teri Medan, Nasgor Aceh, atau Nasi Goreng Udang.
Belanda
Di Belanda, masakan Indonesia umum ditemukan karena hubungan kolonial yang historis dengan Indonesia. Para migran Indonesia menyediakan masakan Indonesia untuk dimakan di restoran atau dibawa pulang. Versi Nasgor bawa pulang mudah dijumpai di supermarket. Toko bawa pulang dan restoran Cina juga sudah menyediakan Nasgor, ditambah berbagai pilihan masakan Indonesia. Namun, dengan bumbu Kanton. Di negara tersebut, Nasgor telah berkembang menjadi kudapan bernama nasischijf. Di Flandria, nama nasi goreng sering dipakai untuk menyebut nasi goreng bergaya negara Asia manapun.
Budaya masyarakat
Nasi goreng adalah judul lagu Tante Lien, “Geef Mij Maar Nasi Goreng” (Berikan aku Nasi Goreng saja) yang direkam tahun 1979. Lagu ini mendemonstrasikan hubungan kuliner bersejarah antara Belanda dan Indonesia dan mendeskripsikan betapa rindunya orang-orang keturunan Indo (Eurasia) yang menetap di Belanda dengan masakan Indonesia.
Nasgor adalah bagian dari menu makan malam Barack Obama pada kunjungan kenegaraannya ke Indonesia tahun 2010, yang turut ia puji kelezatannya bersama bakso dan emping.