Nusantara Satu Berita Pendidikan – Diharapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, agar pendidikan para atlet difabel jangan sampai terhambat oleh program olahraga yang harus mereka jalani. ” Saya berharap, terutama para atlet difabel harus ada kepastian masa depan,” tegas Muhadjir ketika meninjau Stadion Lukas Enembe, Jayapura.
Atlet Peparnas Masih Ada Yang Sekolah dan Kuliah
Stadion Lukas Enembe merupakan salah satu arena olahraga Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua, yaitu untuk cabang olahraga para-atletik. Para atlet harus mengikuti serangkaian persiapan guna menghadapi Peparnas Papua, sebagaimana pula event-event olahraga lainnya, sedangkan ada di antara mereka yang masih bersekolah. ” Tadi saya menanyakan para atlet ada yang masih sekolah, kuliah, ada yang sudah jadi ibu rumah tangga. ” imbuhnya.
Lebih lanjut dirinya mengaku sudah berpesan pada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, serta Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali. ” Saya pesan pada Menpora dan Mendikbud Ristek, agar mereka yang masih kuliah, SMA, dan SMP sekalipun. Jaminan kelangsungan studi tidak terhambat dengan fokus mereka di olahraga. ” ucap Muhadjir.
Bukan itu saja, Menko PMK menegaskan jika para atlet difabel akan diupayakan mendapatkan beasiswa LPDP untuk kelangsungan pendidikannya. ” Beasiswa kami upayakan dari LPDP. Termasuk yang selesai studi, kita upayakan dapat pekerjaan layak. ” terangnya.
Menko PMK Sampaikan Terima Kasih Pada TNI dan Polri
Dalam kesempatan yang sama, Muhadjir tidak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dengan memberikan perhatian kepada para atlet, antara lain TNI dan Polri. Muhadjir mencontohkan, seperti atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua asal Jawa Timur yang viral karena kedapatan tengah mencangkul di ladang, akhirnya ditawari masuk ke kepolisian dan TNI. ” Saya sangat senang dan terima kasih kepada Kapolri, termasuk Panglima TNI yang memberikan peluang atlet untuk berkarier di bidangnya. ” ujar Muhadjir Effendy.
Peparnas Papua sendiri akan diikuti sebanyak 1.985 atlet penyandang disabilitas dari 34 provinsi di tanah air, yang akan berupaya mencetak sejarah sebagai yang terbaik. Para atlet tersebut akan berlomba untuk meraih medali bagi kontingen masing-masing pada Peparnas ke-16 yang digelar tanggal 6 hingga 13 November 2021. Para atlet sedianya akan berlaga di 12 cabang olahraga, yang terdiri dari angkat berat, atletik, boccia, bulu tangkis, catur, judo, menembak, panahan, renang, sepak bola cerebral palsy (CP), tenis lapangan kursi roda, dan tenis meja.