Nusantarasatu.id – Diterangkan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito, bila target vaksinasi akan disesuaikan dengan penemuan terbaru yang diakui secara internasional. Sedangkan target pemerintah saat ini, bahwa dua dosis vaksin Covid-19 yang harus diterima oleh 208,26 juta penduduk Indonesia, masih dapat melindungi masyarakat lewat terbentuknya kekebalan komunitas. ” Berdasarkan bukti internasional atau negara lain tampaknya target kami masih dapat melindungi masyarakat. Kami akan lanjut memonitor perkembangan temuan riset dan survei dari negara lain dan kami akan menyesuaikan kebijakan jika ada bukti baru. ” jelas Wiku dalam konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta.
Berdasarkan catatan, saat ini pelaksanaan vaksinasi dosis pertama Indonesia telah mencapai 68,45 persen dari target. Sedangkan untuk vaksinasi dosis kedua, sebesar 47,59 persen. Hanya saja terdapat 21 provinsi yang capaian vaksinasi dosis pertamanya masih di bawah capaian nasional. ” Terdapat beberapa tantangan yang membuat vaksinasi dosis pertama dan kedua di beberapa wilayah tidak mencapai capaian nasional, yang pertama itu terkait dengan isu logistik dan petugas pelaksana vaksin. ” ungkap Wiku.
Tenaga Kesehatan Pelaksana Vaksinasi Terbatas
Selain itu, jumlah tenaga kesehatan yang menjadi petugas pelaksana vaksin juga terbatas di beberapa provinsi. Oleh karena itu lanjut Wiku, pemerintah sebetulnya telah meminta pertolongan dari TNI dan Polri guna membantu pelaksanaan vaksinasi. ” Pada saat yang sama kami mempromosikan vaksinasi untuk memastikan orang-orang menyadari pentingnya vaksinasi. Tampaknya progresnya saat ini cukup baik. ” imbuhnya.
Lebih lanjut dirinya mengakui, jika terdapat keengganan dari beberapa penduduk untuk melakukan vaksinasi Covid-19, sebagaimana yang terjadi di sejumlah wilayah di negara-negara Eropa. Namun begitu, pemerintah berusaha mencari solusi untuk setiap rintangan terkait program vaksinasi. ” Kami berkomunikasi dekat dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat selalu mendukung pemerintah daerah saat mereka menemukan masalah. Dan kami menggunakan data yang benar yang disamakan dengan data mereka juga. “ tuturnya.
Pada kesempatan yang sama ia memastikan, bahwa vaksin booster Covid-19 disamping untuk tenaga kesehatan, juga akan mulai disuntikkan di awal tahun 2022 kepada masyarakat yang rentan terpapar penyakit ini. Adapun untuk target detailnya jelas Wiku, termasuk terkait apakah jurnalis juga akan menjadi prioritas, ia belum bisa menyampaikan secara resmi.