Menteri BUMN: Ada Tiga Tantangan Besar di Era Globalisasi

Nur Afni

Nusantarasatu.id – Ada tiga tantangan besar yang terdapat pada era globalisasi kata Menteri BUMN RI Erick Thohir, yang diharapkan bisa dijawab oleh masyarakat Indonesia termasuk para mahasiswa. Dalam Orasi Ilmiah Globalization ang Digitalization di Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, ia menyebutkan, bahwa tiga tantangan utama tersebut terkait pasar global, disrupsi digital dan ketahanan kesehatan. ” Ini realitas yang kita harus hadapi bersama, bahwa kita mendapatkan tekanan pada tiga hal. Satu bagaimana pasar globalisasi akan dipaksa dibuka, kedua disrupsi digital yang tidak bisa terbendung, kemudian ketahanan kesehatan yang kita alami saat ini. ” tegasnya.

Lingkungan Hidup Merupakan Masa Depan Generasi Muda Indonesia

Iapun menyampaikan, terkait dengan pasar global, tantangan saat ini yaitu terkait bagaimana pasar global tersebut dipaksa untuk dibuka. Erick menjelaskan sebagai salah satu gambaran, saat ini tengah digaungkan dunia internasional terkait green economy atau ekonomi hijau. Ia berpendapat, pemerintah sangat menyetujui konsep itu, karena lingkungan hidup adalah masa depan generasi muda Indonesia. ” Indonesia punya komitmen yang sama untuk melakukan transformasi itu. Namun, jika green economy ini disusupi hanya kepentingan agar supaya kita tidak menjadi negara maju, adalah sesuatu yang harus kita tolak. ” ungkapnya.

Dikatakan pula oleh menteri BUMN, bila sumber daya alam (SDA) yang ada di Indonesia, harus dimanfaatkan untuk pertumbuhan bangsa Indonesia dan bukan negara asing. Disamping itu, pasar Indonesia juga harus dimanfaatkan untuk pertumbuhan ekonomi yang sebesar-besarnya. ” Kita tidak anti asing. Tetapi sudah sewajarnya SDA kita harus dipakai untuk pertumbuhan ekonomi kita yang sebesar-besarnya. ” ucap Erick Thohir.

Tantangan Besar Indonesia Yakni Perkembangan Teknologi Digital

Sementara terkait dengan masalah disrupsi digital, tantangan besar yang dihadapi Indonesia saat ini yaitu perkembangan teknologi digital terkait dengan kesehatan, pendidikan termasuk juga sektor keuangan. “Health tech, edu tech, fintech adalah kehidupan keseharian kita yang tidak mungkin kita tidak concern mengenai pendidikan dan kesehatan, apalagi sistem pembayaran. Ini juga disrupsi untuk lapangan pekerjaan. ” ujarnya.

Bukan itu saja, gempuran pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari era digital juga terbilang tidak mudah. Seluruh produk UMKM yang diproduksi di dalam negeri, harus bersaing dengan produk buatan luar negeri yang memiliki harga jauh lebih murah. ” Ketika e-commerce masuk, memang tren belanja online itu naik, tapi barang (buatan) siapa? Padahal UMKM itu menjadi bagian dari tulang punggung ekonomi kita. ” jelasnya.

Kasus Covid-19 Naik, Ekonomi Turun

Sedangkan terkait dengan ketahanan kesehatan kata Erick, saat ini di dunia tengah terjadi pandemi akibat penyebaran virus Covid-19. Ketika kasus konfirmasi Covid-19 mengalami peningkatan, maka perekonomian Indonesia mengalami penurunan. ” Situasi kesehatan, kalau Covid-19 naik, ekonomi turun. Ini musuh yang tidak terlihat. ” papar Erick Thohir.

Adapun yang menjadi salah satu tantangan terbesar dalam menghadapi kondisi itu sambungnya, adalah ketika bahan baku obat-obatan harus diimpor dari negara lain. Dengan kondisi tersebut, maka harga obat-obatan di dalam negeri akan melonjak. ” Mayoritas bahan baku obat kita impor, obat mahal. ” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama dirinya sangat berharap, agar seluruh pihak seperti BUMN, universitas yang ada di Indonesia termasuk masyarakat, dapat turut serta dalam membangun peta jalan yang diharapkan bisa menjawab tantangan tersebut. ” Ini adalah tiga ancaman yang saya sangat berharap, kita semua apakah BUMN, universitas dan masyarakat harus berpikir secara gotong royong untuk membangun roadmap yang kita harapkan. ” pungkasnya.

Leave a Comment