Airlangga Dorong Transformasi Digital Industri Kesehatan

Steve Tamaela

Nusantarasatu.id – Transformasi digital didorong oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pengembangan industri kesehatan, khususnya dalam momentum pemulihan dari Covid-19. Hal tersebut kata Airlangga, diberikan kepada seluruh pelaku industri, termasuk di dalamnya para insinyur dan akademisi di bidang ilmu teknik industri. ” Sebagaimana kita harus beradaptasi di masa pandemi, para insinyur teknik industri juga harus beradaptasi menghadapi era Industri 4.0 yang ditandai dengan pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan layanan konsumen secara global. ” tutur Menko Perekonomian dalam Puncak 50 Tahun Dies Natalis Teknik Industri Institut Teknologi Bandung, seperti yang dikutip dari siaran pers di Jakarta, Minggu (16/1/2022).

Ditambahkan olehnya, bahwa pemerintah berupaya mendorong transformasi digital dalam industri kesehatan termasuk industri farmasi. Dimana merupakan salah satu sub sektor yang sangat dibutuhkan dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini. Transformasi digital, dapat berperan dalam memudahkan proses distribusi, penguatan jejaring kesehatan, mengefektifkan proses administrasi, dan mendukung performa yang lebih efektif serta efisien.

Merujuk pada data Kementerian Kesehatan, hingga tahun 2021, Indonesia mempunyai 241 industri manufaktur farmasi, 17 industri bahan baku farmasi, 132 industri kesehatan tradisional, dan 18 industri produk ekstraksi alam. Sejumlah industri tersebut, telah mengekspor produk farmasi dan alat kesehatan ke berbagai negara di dunia antara lain Amerika Serikat, Inggris, Vietnam, Belanda, Singapura, dan Korea Selatan. “ Dalam mendukung upaya pengembangan industri kesehatan, pemerintah telah menyusun peta jalan dengan tujuan untuk meningkatkan produksi bahan baku berteknologi tinggi. ” imbuhnya.

Pemerintah Sediakan Insentif Super Deduction Tax Pemain Transformasi Digital Industri Kesehatan

Selain itu, pemerintah juga telah mendorong munculnya riset dan inovasi melalui Pendanaan Riset Inovatif Produktif yang dikelola oleh LPDP untuk para akademisi,. Selain itu, juga menyediakan insentif Super Deduction Tax untuk para technopreneur yang melakukan kegiatan Litbang. Beragam kebijakan ini, dapat dimanfaatkan agar sektor industri nasional dapat melahirkan inovasi-inovasi yang diciptakan insinyur teknik industri.

Adapun tujuan jangka panjang dari upaya ini sambung Airlangga, yakni untuk mencapai kemandirian industri kesehatan sehingga mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menurunkan ketergantungan pada bahan impor. “ Dengan terus meningkatkan kemampuan teknikal, manajerial, komunikasi, dan memperkaya skill-set, saya yakin para insinyur teknik industri mampu bersaing secara global dan memberikan sumbangsih besar bagi bangsa. ” ujarnya.

Leave a Comment