Nusantarasatu.id: Kesehatan – Disebutkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, wujud nyata tindakan kolektif dalam menanggapi masalah kesehatan global yakni Tuberkulosis (TBC) ditunjukkan lewat forum G20 dan G7. “ Dua forum yang diakui secara global yaitu G7 dan G20, dapat bekerja sama untuk memberi respons yang lebih kuat terhadap krisis kesehatan.
Dalam konteks tersebut, Indonesia sebagai Presidensi G20 dan Jerman sebagai Ketua G7, harus mengintensifkan koordinasi agar dapat mempertemukan prioritas forum-forum tersebut. ” ucap Menko Airlangga dalam acara Global Tuberkulosis Caucus Discussion yang diselenggarakan virtual dari Jakarta.
Merujuk pada situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahunnya ada sekitar 10 juta orang jatuh sakit yang diakibatkan oleh Tuberkulosis. Sebagian besar orang yang terjangkit TB, tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah, namun penyakit TBC ini masih tersebar di seluruh dunia.
Walau merupakan penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan, namun setiap tahunnya sekitar 1,5 juta orang meninggal diakibatkan oleh penyakit tersebut. Karena penyakit TBC ini dialami oleh penduduk berbagai negara di seluruh dunia, maka dibutuhkan upaya kolektif guna melawan TBC.
Masyarakat Global Diharap Siapkan Sumber Daya Keuangan
Lebih jauh dirinya mengungkapkan, bahwa Indonesia bercita-cita untuk mempromosikan tindakan kolektif guna menanggapi masalah kesehatan global dan berkontribusi terhadap arsitektur kesehatan global yang lebih kuat. “ Indonesia juga berharap masyarakat global siap dengan sumber daya keuangan yang dapat dimobilisasi untuk memastikan pembiayaan yang memadai dan berkelanjutan untuk masalah kesehatan global khususnya dalam hal prevention, preparedness, and response (PPR). ” tuturnya.
Untuk itu sambung Menko Airlangga, pada akhirnya penting bagi G20 untuk lebih terlibat dalam Task Force on Finance & Health (TFHF) yang ditujukan untuk meningkatkan dialog dan kerja sama global tentang isu-isu yang berkaitan dengan PPR.
Selanjutnya mendorong pertukaran informasi best practice, mengembangkan koordinasi antara Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan, serta menilai dan menangani keadaan darurat kesehatan dengan dampak lintas batas, dan mendorong pengelolaan sumber daya yang efektif untuk PPR. “
Dalam menyinergikan prioritas G20 dan G7, Indonesia memandang penting bagi kedua Presidensi tersebut untuk membangun saluran komunikasi yang teratur. Oleh karena itu, saya sangat mendorong kedutaan kami di Berlin dan misi Jerman di Jakarta untuk meningkatkan kolaborasi. “ pungkasnya.