Seluruh bupati/walikota se-wilayah Jawa Timur (Jatim), dihimbau oleh Gubernur Khofifah untuk gencarkan vaksinasi dosis 2 dan 3, setelah masa libur Lebaran 2022 berakhir. “ Tujuan utamanya mencegah melonjaknya kasus COVID-19, terutama di Jatim. ” tegasnya di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Dengan himbauan yang diberikan oleh orang nomor satu di Pemprov Jatim itu, maka diharapkan pemkab/pemkot segera mengambil langkah guna melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 dosis kedua dan ketiga usai libur Lebaran pada pekan ini. ” Kami serius mengimbau seluruh pemda di Jatim agar melakukan percepatan vaksinasi khususnya dosis dua dan tiga. Kami ingin agar seluruh kabupaten/kota di Jatim segera bisa masuk ke PPKM level 1. ” imbuhnya.

Seperti yang diketahui, saat ini telah dilakukan standarisasi baru penetapan level PPKM yang ditentukan berdasarkan ketercapaian vaksinasi yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Untuk dapat meraih status level 1, maka setiap daerah harus bisa melaksanakan vaksinasi dosis kedua sebanyak 70 persen dari total sasaran. Kondisi ini berbeda dengan standar sebelumnya, yaitu PPKM Level 1 bisa dicapai oleh daerah yang capaian vaksinasi dosis pertama minimal 70 persen.
Realisasi Gencarkan Vaksinasi Dosis 2 dan 3, Stok Vaksin di Jatim Cukup
Lebih jauh Khofifah menyatakan, bahwa untuk merealisasikan percepatan vaksinasi itu, stok vaksin di wilayah Jatim dipastikan dalam kondisi sangat cukup. ” Untuk bulan ini saja, provinsi ini sudah memiliki 1.141.314 dosis vaksin untuk stok. Jumlah itu terdiri dari beberapa merek. Ada Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Sinopharm, Pfizer, Johnson & Johnson, serta Covavax. Stok paling banyak adalah Pfizer. Jumlahnya mencapai 119.354 dosis. ” jelas Gubernur Jawa Timur.
Stok vaksin Covid-19 yang ada tersebut lanjut Khofifah, dirediksi cukup untuk memenuhi kebutuhan percepatan vaksinasi selama bulan ini. Untuk itu sambungnya, Satgas Penanganan Covid-19 Jatim belum mengajukan permintaan tambahan dosis ke pusat. Adapun untuk teknis pelaksanaan percepatan vaksinasi Covid-19, akan diprioritaskan untuk kabupaten/kota yang masih menyandang status PPKM level 2 dan 3, dengan target cakupan vaksinasi dosis kedua di wilayah-wilayah itu harus sudah di atas standar minimal 70 persen.
Diantara 38 kabupaten/kota yang terdapat di provinsi Jawa Timur ungkap Khofifah, sejauh ini 12 kabupaten kota berstatus PPKM Level 1, kemudian sebanyak 25 kabupaten/kota menerapkan PPKM level 2, sedangkan satu daerah lainnya masih berstatus level 3. ” Kita berharap seluruh daerah di Jatim bisa mencapai level 1 dan vaksinasinya segera menyeluruh. Dengan begitu kasus terkendali, masyarakat sehat, nyaman beraktivitas dan ekonomi Jatim cepat pulih. ” pungkasnya.
Berdasarkan catatan, untuk saat ini capaian vaksinasi dosis satu di Jatim sudah mencapai angka 92,83 persen, dosis kedua 78,65 persen, dan dosis ketiga 15,96 persen. Khusus untuk capaian vaksinasi dosis ketiga atau booster, yang paling tinggi adalah Kota Mojokerto (47,88 persen), Kota Surabaya (43,83 persen), Kota Madiun (32,55 persen), dan Kota Malang (28,69 persen).