Cegah Omicron, Vaksinasi Kelompok Rentan dan Anak-anak Digencarkan

Pemerintah terus mendorong vaksinasi Covid-19 untuk kelompok rentan dan anak-anak. Percepatan vaksinasi tersebut ungkap Airlangga, sebagai upaya guna membatasi penyebaran Covid-19 khususnya varian Omicron

Vaksinasi Rentan dan Anak-anak

Nusantarasatu.id Vaksinasi Rentan dan Anak-anak – Disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, bahwa pemerintah terus mendorong vaksinasi Covid-19 untuk kelompok rentan dan anak-anak. Percepatan vaksinasi tersebut ungkap Airlangga, sebagai upaya guna membatasi penyebaran Covid-19 khususnya varian Omicron. ” Dalam hal ini karena yang banyak juga terdampak adalah anak-anak, maka vaksinasi anak-anak perlu untuk terus didorong. ” ujar Airlangga dalam keterangan resminya seusai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Jokowi di Jakarta.

Lebih jauh dikatakan olehnya, disamping percepatan vaksinasi bagi anak-anak, Presiden juga meminta agar pelaksanaan vaksinasi booster terus dipersiapkan. Supaya nantinya, pada bulan Januari 2022 bisa dilakukan penyuntikan. Adapun untuk pelaksanaan vaksinasi booster tersebut jelasnya, akan diatur dalam peraturan Menteri Kesehatan. ” Jadi kami sedang akan memfinalkan terkait dengan vaksin berbasis PBI dan juga vaksin non-PBI. ” tuturnya.

Pembatasan Kegiatan Saat Nataru Disesuaikan Himbauan Dari WHO

Pada kesempatan yang sama Airlangga menerangkan, bahwa terkait persiapan jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Presiden Jokowi meminta agar sejumlah kegiatan diikuti maksimal 50 orang. Sedangkan kebijakan pembatasan kegiatan saat Nataru, akan disesuaikan dengan himbauan dari WHO dan dituangkan dalam instruksi Menteri Dalam Negeri. ” Namun kegiatan-kegiatannya akan dirinci. Jadi kegiatan maksimal di mal, kemudian untuk restoran maksimal 75 persen dan di berbagai kegiatan 75 persen. Namun ada pembatasan jumlahnya yang dimaksimalkan menjadi 50 orang dan yang traveling itu mereka yang sudah divaksin. ” imbuhnya.

Disamping itu Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto juga menyatakan, bila dalam ratas juga dibahas mengenai persiapan rangkaian kegiatan Group of Twenty (G20) di Bali, yang akan segera dimulai. Sedangkan penerapan protokol kesehatan dengan sistem bubble, akan dilakukan di tempat pertemuan dan lokasi lainnya. ” Akan ada protokol kesehatan secara bubble dan penerapan bubble itu dilakukan di lokasi hotel tempat pertemuan, side event, dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi, dan seluruh peserta di tes antigen setiap hari. ” ucapnya.

Realisasi PEN Hingga 3 Desember Capai Rp513,1 Triliun

Sementara berkaitan dengan realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), hingga 3 Desember 2021, telah tercatat mencapai angka Rp513,1 triliun atau 68,6 persen dari total pagu anggaran. Untuk realisasi klaster kesehatan sebesar Rp140,52 triliun atau 65,4 persen, sektor perlindungan sosial Rp142,63 triliun atau 76,4 persen, program prioritas Rp80,68 triliun atau 68,4 persen, UMKM Rp85,50 triliun atau 51 persen.

” Terbanyak masih dari sektor korporasi yang sedang disiapkan PP-nya. Sedangkan yang UMKM relatif sudah terlaksana. Kemudian insentif usaha sudah Rp63,84 triliun atau 101 persen, untuk testing, tracing Rp3,11 triliun atau 69 persen, untuk teraupetik insentif santunan nakes sudah 80 persen, vaksinasi 28,77 persen, Rp77 triliun, dan perlinsos sudah Rp142,63 triliun. ” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Email Anda tidak akan dishare ke siapapun

Website ini menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalan Anda. Kami berharap Anda setuju dengan hal ini, namun Anda dapat memilih untuk tidak setuju. Setuju Baca lebih lanjut

Anda Segang offline