Luhut: Varian Omicron Lebih Cepat Menular, Tapi Tidak Lebih Parah

Varian Omicron lebih cepat menular namun tingkat keparahannya rendah. Data awal Afrika Selatan menunjukkan, bahwa Omicron terindikasi menyebar jauh lebih cepat

Diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan

Nusantarasatu.id – Diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan, bahwa varian Omicron lebih cepat menular namun tingkat keparahannya rendah. ” Data awal dari Afrika Selatan menunjukkan, bahwa Omicron terindikasi menyebar jauh lebih cepat daripada jenis mutasi sebelumnya. Namun demikian, Omicron terindikasi memiliki tingkat keparahan yang rendah. ” tuturnya dalam konferensi pers yang dilakukan secara daring di Jakarta.

Lebih jauh dirinya menambahkan, bila tingkat keparahan yang rendah itu tercermin dari tingkat perawatan rumah sakit yang terkendali maupun tingkat kematian yang rendah. ” Meskipun perlu dicatat bahwa tingkat kematian adalah indikator yang lagged. ” ujarnya.

Menko Luhut juga memastikan, bahwa hingga saat ini belum ditemukan kasus varian Omicron di Indonesia. ” Sampai dengan hari ini berdasarkan informasi yang diberikan oleh Kemenkes dari hasil genome sequencing yang terus dilakukan tidak ditemukan kasus varian Omicron di Indonesia. ” tegasnya.

Status PeduliLindungi Pelaku Perjalanan Luar Negeri Diubah Jadi Hitam

pada kesempatan ini dikatakan pula oleh pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) itu, bila pemerintah terus melakukan evaluasi proses karantina pelaku perjalanan luar negeri guna memastikan pelaksanaan karantina dilakukan secara disiplin. Adapun salah satu kebijakan yang akan dilakukan yakni mengubah status PeduliLindungi pelaku perjalanan luar negeri menjadi hitam selama periode karantina. ” Saya juga ingin menyampaikan informasi bahwa berdasarkan data Angkasa Pura ditemukan kenaikan signifikan hingga dua kali lipat penerbangan tujuan luar negeri pada kondisi normalnya. ” imbuhnya.

Untuk itu sambung Luhut, pemerintah mengantisipasi secara hati-hati kepulangan luar negeri mereka dengan tetap dan terus memberlakukan karantina 10 hari. ” Pemerintah mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak pergi ke luar negeri terlebih dahulu kecuali untuk kepentingan yang benar-benar urgent (darurat). ” ucap Luhut.

Selain itu kata Luhut Binsar Panjaitan, Pemerintah juga terus menambah kapasitas wisma dan hotel karantina untuk mengantisipasi peningkatan jumlah orang yang dikarantina. ” Kebijakan karantina pelaku perjalanan luar negeri ini akan terus dievaluasi sesuai dengan perkembangan varian Omicron. ” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Email Anda tidak akan dishare ke siapapun

Website ini menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalan Anda. Kami berharap Anda setuju dengan hal ini, namun Anda dapat memilih untuk tidak setuju. Setuju Baca lebih lanjut

Anda Segang offline