Airlangga Hartarto: Indonesia Rencanakan Ekspor Energi Surya

Nur Afni

Diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, bahwa pemerintah berencana ekspor energi surya sebagai komitmen Indonesia dalam mendukung transisi energi berkelanjutan.

” Energi surya hari ini sudah sangat kompetitif bahkan Indonesia sendiri sedang berpikir untuk ekspor energi surya. ” terang Airlangga Hartarto ketika menjadi pembicara kunci dalam seminar Recover Together, Recover Stronger: G20 dan Agenda Strategis Indonesia di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

<img decoding=
Airlangga ketika menjadi pembicara kunci dalam seminar Recover Together, Recover Stronger: G20 dan Agenda Strategis Indonesia di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta

Lebih jauh orang nomor satu di Kementerian Perekonomian tersebut menerangkan, jika salah satu yang akan diekspor adalah energi surya, yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang saat ini tengah dikembangkan di Batam.

” Salah satunya dari Batam ke Singapura. Potensi besarannya mencapai 4 gigawatt (GW) dan yang diekspor ada dua hal, satu electricity-nya dan yang kedua carbon credit-nya. ” ucap Menko Airlangga..

Airlangga Hartarto : Indonesia Ekspor Energi Surya, Salah Satu Kekayaan Energi Baru Terbarukan RI

Pada kesempatan ini Airlangga menilai, ekspor energi surya merupakan salah satu kekayaan energi baru terbarukan (EBT) yang dipunyai Indonesia. Energi surya sambung Airlangga Hartarto, juga dikenal sebagai energi yang demokratis.

Sebab terangnya, tidak tergantung pada skala ekonomi serta dapat diproduksi di level rumah tangga serta dalam skala besar di pabrik. ” Ini yang kami sedang siapkan dengan PLN bahwa demokratisasi energi itu sangat penting sehingga di setiap rumah bisa tersedia electricity berbasis energi surya. “ tutur Airlangga Hartarto.

Disamping ekspor energi surya kata Menko Perekonomian, Indonesia juga masih memiliki potensi EBT lainnya, yaitu tenaga air yang saat ini dikembangkan di Kalimantan Utara yang besarannya mencapai 12 GW. ” Kemudian juga kita dorong yang sifatnya geotermal yang ada di Jawa dengan potensi 29 GW.

Inilah program-program yang akan kita tawarkan di dunia agar kita bisa mencapai net zero emission di pertengahan abad ini atau kita tentukan di tahun 2060 atau lebih cepat tergantung pendanaan baik dari dalam maupun luar negeri. ” pungkasnya.


Apa Itu Energi Surya?

Energi surya adalah energi yang berupa sinar dan panas dari matahari. Energi ini dapat dimanfaatkan dengan menggunakan serangkaian teknologi seperti pemanas surya, fotovoltaik surya, listrik panas surya, arsitektur surya, dan fotosintesis buatan.

Teknologi energi surya secara umum dikategorikan menjadi dua kelompok, yakni teknologi pemanfaatan pasif dan teknologi pemanfaatan aktif.

Pengelompokan ini tergantung pada proses penyerapan, pengubahan, dan penyaluran energi surya. Contoh pemanfaatan energi surya secara aktif adalah penggunaan panel fotovoltaik dan panel penyerap panas.

Contoh pemanfaatan energi surya secara pasif meliputi mengarahkan bangunan ke arah matahari, memilih bangunan dengan massa termal atau kemampuan dispersi cahaya yang baik, dan merancang ruangan dengan sirkulasi udara alami.

Pada tahun 2011, Badan Energi Internasional menyatakan bahwa “perkembangan teknologi energi surya yang terjangkau, tidak habis, dan bersih akan memberikan keuntungan jangka panjang yang besar.

Perkembangan ini akan meningkatkan keamanan energi negara-negara melalui pemanfaatan sumber energi yang sudah ada, tidak habis, dan tidak tergantung pada impor, meningkatkan kesinambungan, mengurangi polusi, mengurangi biaya mitigasi perubahan iklim, dan menjaga harga bahan bakar fosil tetap rendah dari sebelumnya. Keuntungan-keuntungan ini berlaku global.

Oleh sebab itu, biaya insentif tambahan untuk pengembangan awal selayaknya dianggap sebagai investasi untuk pembelajaran; inventasi ini harus digunakan secara bijak dan perlu dibagi bersama.”

Mengapa Indonesia Mengadopsi Pemanfaatan Energi Surya?

Pemanfaatan energi matahari sebagai sumber energi alternatif untuk mengatasi krisis energi, khususnya minyak bumi, yang terjadi sejak tahun 1970-an mendapat perhatian yang cukup besar dari banyak negara di dunia. Di samping jumlahnya yang tidak terbatas, pemanfaatannya juga tidak menimbulkan polusi yang dapat merusak lingkungan. Cahaya atau sinar matahari dapat dikonversi menjadi listrik dengan menggunakan teknologi sel surya atau fotovoltaik.

Potensi energi surya di Indonesia sangat besar yakni sekitar 4.8 KWh/m2 atau setara dengan 112.000 GWp, namun yang sudah dimanfaatkan baru sekitar 10 MWp. Saat ini pemerintah telah mengeluarkan roadmap pemanfaatan energi surya yang menargetkan kapasitas PLTS terpasang hingga tahun 2025 adalah sebesar 0.87 GW atau sekitar 50 MWp/tahun. Jumlah ini merupakan gambaran potensi pasar yang cukup besar dalam pengembangan energi surya di masa datang.

Satu pemikiran pada “Airlangga Hartarto: Indonesia Rencanakan Ekspor Energi Surya”

Tinggalkan komentar