Jargon dan Istilah Fotografi Yang Wajib Diketahui

Syahrul Ibrahim

Updated on:

Memotret Milky Way

Tips Fotografi Nusantarasatu – Untuk Anda yang ingin menekuni dunia fotografi, tentunya wajib tahu bermacam jargon dan istilah fotografi . Karena dengan memahami istilah fotografi yang luas, akan memudahkan Anda ketika mengabsorb pengetahuan misalnya saat membaca artikel, manual, yang kesemuanya memperdalam skill teknik dibidang fotografi.

Angle

Yang dimaksud dengan angle dalam fotografi, yaitu sudut pengambilan foto yang menekankan kamera pada posisi tertentu. Setiap angle mempunyai sudut pandang yang berbeda dan akan menciptakan kesan foto yang berbeda pula.

  • Eye level viewing (sejajar dengan mata).
  • Bird eye viewing (shoot dari atas subjek, yang berguna untuk ‘mengecilkan’ makna gambar landscape dan keramaian kota dari atas).
  • Low angle camera (subjek berada di lebih tinggi dari kamera, yang biasa digunakan untuk menunjukan bagaimana seorang seseorang memandang).
  • Frog eye viewing (shoot pada level mata katak, dari bawah sejajar dengan tanah namun tidak mengarah ke atas. Biasanya digunakan untuk foto flora dan fauna).
  • Waist level viewing (shoot diambil kira – kira setara pinggang orang dewasa dan mengarah ke atas. Biasanya untuk candid camera, atau foto spekulatif demi variasi atau kemungkinan mendapat hasil yang bagus, karena biasanya dilakukan tanpa melihat hasil live di layar).
  • High handheld position (shoot dari dengan mengangkat tangan setinggi-tingginya. Biasa digunakan untuk shoot subjek ditengah keramaian, yang juga spekulatif karena dilakukan tanpa melihat hasil live di layar).
  • Speculative Narcissistic Position (biasa disebut selfie, yaitu mengarahkan kamera ke diri sendiri atau bersama orang lain. (Sudut yang paling disarankan adalah 45 derajat menghadap ke bawah).

Aperture

Aperture adalah bukaan lensa yang ukurannya dikontrol oleh diafragma. Jargon atau istilah fotografi, aparture juga disebut f/stops, misalnya f/4 dan f/5.6 yang diukur dengan membagi focal length lensa dengan diameter aperture. Jadi, f/11 pada lensa dengan focal length 110mm berarti bukaan lensanya sebesar 10mm. Semakin besar bukaannya, maka semakin rendah angka f-nya, dan semakin banyak cahaya yang masuk melalui lensa. Jadi, f/8 akan memasukkan cahaya setengah dari f/5.6 dan 2 kali lebih banyak daripada f/11.

Aperture Priority

Aperture Priority yaitu mode pada kamera DSLR dimana seorang fotografer bisa memilih angka aperture dan kamera menentukan pengaturan lainnya yang sesuai. Pada kamera Canon dilambangkan dengan huruf AV, sedangkan pada Nikon dilambangkan dengan huruf A.

Autofokus

Autofokus adalah cara menentukan titik focus secara otomatis pada kamera DSLR. Artinya, lensa kamera secara otomatis akan mendeteksi letak objek yang akan dibidik. Dilambangkan dengan huruf AF (Auto Fokus) yang tombolnya terletak pada pangkal lensa.

Auto Mode

Auto Mode merupakan salah satu mode pemotretan dimana kamera yang menentukan semua pengaturan secara deffault dan otomatis. Dengan melakukan settingan ini, seorang fotografer tinggal membidik dan menekan tombol shutter saja ketika hendak memotret obyek.

Backlight

Backlight adalah sebuah jargon atau istilah fotografi jika cahaya yang ada di belakang objek mengganggu. Cahaya tersebut akan mengganggu bagian depan objek, sehingga bayangan hitam dari matahari akan membuat objek terlihat gelap. Backlight biasanya terjadi jika Anda memotret melawan arah matahari (misalnya foto saat sunset).

Background

Background merupakan objek yang berada di belakang obyek utama dari foto. Contohnya jika Anda memotret objek dengan latar belakang bangunan atau pemandangan alam berupa pegunungan, maka bangunan atau pegunungan tersebut adalah background.

<img decoding=
istilah fotografi blur

Bird Eye

Dinamakan Bird eye, karena posisi kamera dalam mengambil foto berada lebih tinggi dari si objek. Dengan angle ini, Anda bisa memperoleh perspective yang sangat luas. Sehingga, penggunaan angle ini lebih cocok buat Anda yang mau memotret Cityscape atau Pemandangan alam dari atas. Pada umumnya, foto dengan angle bird eye ini kebanyakan diambil menggunakan Drone.

Blur

Blur atau juga dikenal dengan istilah fotografi dengan bokeh, jargon ini mendeskripsikan bagian yang tidak tajam pada sebuah objek foto akibat gerakan kamera atau objek saat exposure. Pada DSLR penggunaan mode blur (portait) digunakan untuk menghasilkan efek kreatif. (Baca juga Teknik Bulb)

Bulb

Bulb adalah pengaturan shutter yang berarti shutter akan terus terbuka selama tombol shutter belum ditekan. Penggunaan mode ini biasanya untuk memotret pada waktu malam hari dengan pencahayaan yang rendah.

Captions

Captions adalah tulisan dari sebuah foto. Ia menjelaskan apa yang tidak bisa dilihat dari suatu foto tetapi sebenarnya ada cerita dibalik foto tersebut. Captions ini umumnya digunakan pada genre foto jurnalistik. Pada dasarnya, foto menjelaskan banya khal, tetapi tetap saja ada beberapa hal yang tidak bisa dijelaskan oleh sebuah foto saja, sehingga diperlukan keterangan tambahan (captions).

Depth of Field

Depth of Field (kedalaman fokus foto) mempengaruhi hasil bidikan. Anda akan menemukan bahwa Depth of Field yang lebih kecil atau sempit (f-stop lebih kecil, misalnya f/2.8), akan menghasilkan gambar yang semua fokusnya tertuju pada objek utama dan backgroundnya terllihat lebih kabur (bokeh). Sebaliknya, untuk Depth of Field yang lebih besar (f-stop lebih besar, misalnya f/22), akan menghasilkan foto dengan fokus ke semua area yang terlihat dalam viewfinder atau jendela bidik. Teknik ini sangat bagus untuk digunakan memotret pemandangan.

Exposure

Exposure adalah jumlah cahaya yang masuk melalui lensa dan sampai ke sensor kamera. Exposure sendiri lebih dikenal dengan istilah fotografi atau jargon segitiga yang merupakan gabungan dari Aperture (bukaan lensa), Shutter Speed (lamanya cahaya yang terekam oleh sensor kamera) dan ISO (kepekaan sensor kamera atau film terhadap cahaya).

Eye Level

Angle dalam seni fotografi berikutnya yakni eye Level, dan menjadi angle yang paling sering digunakan. Pada angle ini, lensa kamera dibidik sejajar dengan tinggi objek. Posisi dan arah kamera memandang objek yang akan dipotret layaknya mata kita melihat objek secara biasa.

Flare

Yang dimaksud efek Flare pada foto yaitu kilauan warna berbentuk bulatan tertentu yang akan muncul akibat subjek berhadapan langsung dengan sumber cahaya. Pada seni fotografi, terdapat dua jenis flare yang perlu diperhatikan. Yang pertama disebut dengan specular flare, yaitu flare yang akan muncul di sepanjang frame pada foto. Sedangkan yang kedua, disebut dengan veiling flare, yang mana masuk ke bagian gelap dalam foto sehingga mengurangi kontras, ketajaman dan definishing detail

Flash

Flash adalah Lampu yang terletak dibagian atas kamera DSLR. Adapun kegunaan dari flash ini yakni untuk memberikan cahaya pada objek foto yang kurang pencahayaan, misalnya pada malam hari atau tempat gelap.

Focal Length

Focal Length adalah untuk menentukan seberapa lebar sudut pandang dari lensa. Semakin pendek panjang focal, maka semakin lebar sapuan pandangan. Semakin panjang focal length, otomatis semakin sempit sapuannya. Lensa dengan focal length pendek dalam dunia fotografi biasanya disebut lensa wide angle. Sedangkan lensa dengan focal length panjang biasanya disebut sebagai lensa tele. Focal length dinyatakan dalam besaran milimeter (mm) dan dalam fotografi dilambangkan dengan F.

Frog Eye

Dan angle dalam seni fotografi yang terakhir yakni frog eye. Pada angle ini, posisi kamera sedikit lebih jauh daripada low angle. Teknik frog eye angle mempunyaii sudut pengambilan gambar yang jauh lebih rendah dari obyek. Untuk mendapat angle ini, seorang fotografer bisa saja harus tiduran di atas tanah. Frog eye angle dapat memberikan sudut pandang yang benar-benar berbeda, mengingat kita jarang melihat obyek dari bawah.

Grain

Grain adalah penampakkan titik-titik halus pada foto atau juga dikenal dengan sebutan noise. Biasanya, titik – titik tersebut muncul akibat pemotretan menggunakan ISO yang terlalu tinggi pada saat cahaya redup. Salah satu tips untuk menghindari grain adalah dengan memakai penerangan yang cukup saat melakukan pemotretan.

Foreground

Secarateori, foto dalam sebuah frame dibagi menjadi beberapa bagian. Foreground adalah bagian paling depan dari obyek utama foto. Tetapi foreground bukan berarti focus of interest. Bisa saja objek yang ada di depan bukan merupakan objek utama dari sebuah foto.

Focus of Interest

Focus of intersest adalah bagian dari frame yang paling menarik perhatian mata. Jika memotret model misalnya, focus of interest dari frame itu tentunya si model itu sendiri. Karena gerakan atau pose sang model mengalihkan pandangan mata kita terhadap hal – hal lain di sekelilingnya.

Framing

Batas foto. Foto akan semakin menarik jika memiliki batas atau ‘bingkai’, yang memberikan penekanan kepada subjek foto. Untuk hal ini diperlukan kreatifitas Anda dalam memanfaatkan objek apapun yang ada di sekitar subjek foto. Seperti dahan pohon, pagar, jendela, pintu, tiang bangunan dan yang lainnya di pinggir foto

High Angle

Pada high angle, pengambilan gambar dilakukan dari sudut yang lebih tinggi dari obyek. High angle menghasilkan kesan obyek yang rendah, kesepian, dan sepi. Teknik ini menghasilkan gambar yang lebih terfokus, tidak melebar, dan sederhana dibandingkan bird view angle.

Lens Flare

Lens Flare merupakan efek yang ditimbulkan ketika cahaya matahari memantul ke lensa kamera. Efek ini akan timbul pada saat kamera diarahkan ke matahari atau matahari masuk ke dalam frame. Lens flare sendiri bisa timbul menjadi dua efek, yang pertama akan membuat kontras dan saturasi warna menjadi berkurang. Selain itu, dapat menimbulkan efek seperti “bintang”. Ini merupakan hasil dari cahaya matahari tersebut.

Low Angle

Yang dimaksud dengan low angle, yaitu mengambil sudut pengambilan foto yang lebih rendah dari si obyek. Pendekatan ini menghasilkan kesan obyek yang megah, masif, dan tangguh. Benda yang awalnya memang sudah besar, akan terlihat makin mendominasi dalam frame foto.

Magic Hour

Magic Hour adalah waktu ketika cahaya matahari sangat bersahabat untuk fotografer. Maksudnya adalah cahaya matahari tidak menimbulkan shadow maupun highlight yang berlebihan, dan cahaya yang datang pada objek sangat lembut. Magic hour sendiri memiliki rentang waktu yang relative singkat. Biasanya ada pada waktu pagi hari antara jam 06:00 sampai jam 08:00 dan sore hari sebelum matahari terbenam.

Miniatur Forced Perspective Photography

Miniatur forced perspective photography, merupakan teknik fotografi dimana objek foto diletakkan lebih jauh dari lensa sehingga akan tampak lebih kecil.

Monochrome

Monochrome adalah jaron atau istilah fotografi untuk menskrisikan warna. Monochrome adalah hasil foto yang di dalamnya didominasi tidak lebih dari dua warna saja. Foto – foto dengan warna hitam putih dan sepia termasuk kedalam jenis monochrome tersebut.

Over Exposure

Kondisi Ini merupakan kebalikandari “Under”. Karena cahaya yang masuk kedalam kamera sangat banyak, maka akan menibulkan highlight yang berlebihan. Biasanya foto akan terlihat sangat terang bahkan terlihat warnaputih yang mencolok dan tidak wajar cahayanya.

Panning

Panning adalah salah satu teknik fotografi yang digunakan untuk membekukan gerakan benda yang bergerak. Ide dibalik teknik panning ini adalah untuk mengatasi masalah dalam menangkap objek yang bergerak dengan kecepatan tinggi. Adapun ciri foto dengan teknik panning yaitu, fokus tajam terhadap objek yang bergerak, sedangkan background nya blur atau kabur.

Recompose

recompose adalah menata lagi komposisi foto. Contohnya :
Mari Anda ciptakan model fantasi keren bernama Andi. Saat memotret Andii, Anda menempatkan wajah obyek di tengah frame agar mudah mengunci fokus. Namun jika wajah Andi yang ada di tengah frame membuat foto membosankan, lalu Anda ingin menempatkan wajah Andi di pojok kiri atas. Ingat aturan rule of thirds?

Retouch

Retouch adalah melakukan koreksi ulang pada warna, cahaya dan foto itu sendiri. Pada saat masih memakai film, retouch ini dilakukan dalam kamar dengan kondisi gelap. Namun pada era digital sekarang ini, retouch dilakuka nmelalui software computer seperti photoshop dan lightroom.

Rule of Third

Rule of Third dengan garis bantu, merupakan aturan komposisi dasar bagi semua jenis fotografi. Aturan ini sangat sederhana, yaitu dengan membagi bidang foto menjadi sembilan kotak sama besar dan menempatkan titik fokus subjek pada empat titik perpotongan atau sejajar garis, baik horisontal ataupun vertikal.

Dengan menggunakan komposisi pada fotografi digital yang satu ini, maka ketika melihat foto, mata langsung tertuju pada titik persimpangan tersebut, dan bukan pada bagian tengah. Kesalahan menempatkan fokus ini dalam fotografi disebut dengan ‘foto flat’ atau ‘gambar mati’

Segitiga Exposure

Segitiga exposure adalah pengertian dari jumlah cahaya yang diterima sensor kamera, yaitu ISO, shutter speed dan aperture. Ketiga elemen ini akan saling berkaitan dalam hal mempengaruhi jumlah cahaya yang masuk ke dalam kamera untuk mencapai sensor guna untuk merekam foto. Hal ini dikenal dengan sebutan exposure. Jika terjadi perubahan dalam salah satu dari elemen tersebut, maka akan berdampak pada elemen yang lain. Artinya, ketika Anda mengatur salah satu elemen, misalnya shutter speed maka ISO dan aperture juga harus di atur juga

Self Timer Shooting

Self timer adalah mode ketika kamera akan memotret obyek yang hendak di foto secara otomatis. Biasanya, setiap kamera memiliki mode waktu pemotretan yang berbeda dan bisa diubah sesuai dengan keinginan (misalnya 10 detik, 15 detik).

Sharpness

Ketajaman gambar tentunya sangat menentukan bagaimana detail – detail yang ada pada sebuah objek bisa terlihat. Sharpness sangat tergantng pada pengaturan dan bawaan kamera. Namun pada saat ini, sharpness bisa diatur sendiri melalui software editing foto seperti photoshop atau lightroom.

Softbox

Softbox adalah salah satu peralatan dalam fotografi studio, bentuknya seberti box (kotak) yang dipakai untuk melindungi lampu. Adapun fungsi utama dari alat ini adalah untuk meratakan cahaya yang dikeluarkan oleh lampu, ia adalah salah satu diffuser selain payung.

Through the Lens Metering (TTL)

Sistem pengukuran cahaya melalui lensa. Biasanya disebut juga OTF (Off the Film Metering). Kamera harus terisi film untuk mendapatkan pengukuran yang akurat atau dengan cara lain, yaitu menggantikannya dengan kertas buram yang diletakkan pada jendela lintas film yang harus menutupi seluruh jendela tersebut. Jika tidak, maka akan mendapatkan kalkulasi pengukuran yang salah, karena sensor di dalam kamera akan membaca pelat hitam penekan film.

Trigger

Trigger adalah alat pemicu. Sehingga secara umum artinya, trigger berfungsi sebagai alat pemicu lampu flash agar menyala saat tombol shutter pada kamera ditekan. Trigger menjadi salah satu aksesoris flash yang mempunyai peran penting dalam pengambilan foto dengan flash eksternal. Ketika berlangsungnya proses pemotretan, dimana Anda memasang beberapa lampu flash di tempat lain yang berbeda, Anda pasti membutuhkan trigger untuk memastikan semua lampu dapat menyala secara bersamaan ketika menekan tombol shutter.

Under Exposure

Merupakan jargon atau istilah bagi cahaya yang kurang terang. Biasanya dalam melakukan pengukuran cahaya, sang fotografe rmenyesuaikan dengan hasil yang diinginkannya. Apabila under, berarti cahaya yang masuk kedalam sensor kurang banyak, sehingga menimbulkan banyak shadow dalam foto.

View finders

View finders merupakan bagian dalam kamera yang berfungsi untuk melihat objek yang hendak difoto. Pada saat memotret, Anda meletakkan mata pada jendela yang berfungsi untuk melihat objek, itulah yang dinamakan view finders.

Vignette

Vignette merupakan efek yang tercipta dalam sebuah foto. Seperti warna yang memudar di ujung frame. Ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini bisa terjadi, bisa karena pengaruh lensa, kamera atau pengaruh cahaya yang jatuh ke lensa. (jargon dan istilah fotografi)

White Balance

White Balance 101 – Cahaya natural memiliki warna yang berbeda – beda atau lazim disebut dengan temperatur warna. Perbedaan tersebut tentu sangat menarik untuk dipelajari, karena mampu menghasilkan gambar yang benar-benar berbeda, lebih menarik bahkan diluar dugaan.

Warna merupakan story telling elemen. Dimana banyak studi telah menunjukkan, bahwa warna juga dapat mempengaruhi persepsi manusia, seperti makanan yang terlihat lezat yang pada kenyataanya belum tentu.