Gubernur Bali: Peringatan Bulan Bung Karno Arusutamakan Pancasila

Mulyadi

Dikatakan oleh Gubernur Bali Wayan Koster, bahwa peringatan Bulan Bung Karno (Presiden Soekarno) yang dirayakan sepanjang bulan Juni setiap tahunnya, adalah bentuk upaya Pemerintah Provinsi Bali untuk mengarusutamakan nilai-nilai dan pengamalan Pancasila. ” Sebagai wujud penghormatan terhadap Bung Karno, penyelenggaraan di Provinsi Bali punya tujuan mulia mengarusutamakan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. ” ucapnya ketika pembukaan acara di Taman Budaya Art Center, Denpasar.

<img decoding=
Gubernur Bali Wayan Koster Arusutamakan Pancasila

Lebih jauh dirinya menambahkan, bila perayaan ini yang diawali pada tanggal 1 Juni, bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila, menjadi kesempatan bagi seluruh pemangku kepentingan dan kelompok masyarakat di Bali untuk menggelorakan kembali nilai-nilai Pancasila. Bali sendiri, sejak tahun 2019 lalu telah memperingatinya setiap tahunnya.

Adapun pada peringatan kali ini, Pemprov Bali mengusung tema ‘Adicita Danu Kerthi’ sebagai refleksi kepemimpinan Proklamator kemerdekaan Republik Indonesia Soekarno. ” Tema ini jadi wahana penyebarluasan dan internalisasi Pancasila dan ajarannya secara nyata dalam perlindungan dan pelestarian alam semesta. Tema ini juga mengajak seluruh pemimpin, tokoh masyarakat, dan krama (warga) Bali untuk meneladani karakter kepemimpinan Bung Karno. ” imbuhnya.

<img decoding=
Bulan Bung Karno Adicita Danu Kerthi

Peringatan Bulan Bung Karno Arusutamakan Pancasila, Upaya Pemprov Bali Perkokoh Semangat Kebangsaan

Bukan hanya mengarusutamakan Pancasila terang Wayan Koster, tujuan lain dari penyelenggaraan Acara adalah sebagai upaya Pemprov Bali guna memperkokoh semangat kebangsaan, terutama di tengah ancaman politik identitas. ” Membangkitkan memori kolektif masyarakat Bali tentang ketokohan dan keteladanan Soekarno sebagai penggali Pancasila dan proklamator kemerdekaan. ” tegas Wayan Koster.

Sementara itu, kegiatan dalam acara peringatan Bulan Bung Karno lanjutnya, juga sebagai upaya memperkuat pengamalan Pancasila dalam bingkai kearifan lokal masyarakat Bali. Untuk itu dirinya mengharapkan, agar tujuan tersebut dapat diketahui masyarakat Bali, terutama kalangan generasi muda. ” Saya berharap seluruh lapisan masyarakat Bali, terutama generasi muda, memikul tanggung jawab ideologi ini. ” tuturnya.

Dan ketika menutup sambutannya, Wayan Koster pun mengajak para tamu undangan untuk memekikkan kata ‘merdeka’. ” Angkat tangan, kepalkan tangan penuh semangat. Merdeka! Merdeka! Merdeka!. ” tegasnya.

Tinggalkan komentar